Monday, October 29, 2007

lama gak posting (2)

gak brasa lebaran dah lewat, sudah kembali beraktivitas di Manado. Istri sementara ditinggal di jawa (pati), mendekatkan diri pada asupan gizi yang cukup, mendapatkan tempat istirahat sementara yang aman nyaman saat nanti kutinggal tugas luar kota. Yah, mengingat puasa kemarin hampir tiap hari istriku kena morning sickness, dan nafsu makannya ilang.... gak aneh kalo saat perika tanggal 29 september kemarin beratnya berkurang 4 kg.... weleh-weleh... aku jadi ngrasa bersalah gak bisa memenuhin selera makannya. Lah iya, lah wong suaminya ini gak bisa masak kecuali tempe goreng dan tahu goreng tambah mi instant....
Tapi kemarin, periksa terakhir di pati (alhamdulillah ada dokter kandungan yang cewek di sana) berat istriku dah naik 3 kg... kalo diitung2 masih tekor, tapi gak papalah semoga di jawa kondisi kesehatannya baik. Amiin.
Sekarang sementara hidup sendiri lagi di manado. Apakah tinggal sebentar lagi di Manado, atau sampai tahun depan... torang nyanda tau jo. Hampir 1 1/2 tahun di Manado, tapi soal bahasa orang kawanua sini masih blom hapal... Boleh dimaklum, sebagian besar pegawai di kantor bukanlah asli Bumi Nyiur Melambai sini. Bahkan penjual nasikuning di deket kantor pun orang Solo, kalo beli Nasikuning, " Bu beli nasi kuning 3ooo." Eh malah Bu Nasikun jawabnya pake bahasa kromo, "Ngagem Tigan Mboten Mas...?" Lah... malah srasa di Solo kalo pas beli nasi kuning.... kapan bisa bahasa sini ya...
Jadi ngiri juga neh ama temen2 yang nglanjutin kuliah. Bukan ngiri karena kuliahnya, tapi temen2 yang nglanjutin kuliah (baik S1 or S2) secara otomatis mereka bisa membiasakan diri mendengar n bahkan memakai bahasa minahasa yang terkenal unik. Kadang ada kata yang disingkat, kadang malah ada yang panjang. Trus kadang ada yang dalam kaidah Bahasa Indonesia gak pas. Misal Hujan Deras jadi Ujang Keras..... hehehe
Manado berapa lama lagi? 1 1/2 tahun di sini terasa belum cukup untuk mengenalnya. Namun entah kenapa aku juga merasa enggan melanjutkan perjalanan mengenalnya dan lebih memilih untuk mencari nuansa baru di Gorontalo. Kota yang mungkin sebentar lagi akan menjadi tempat mencari rizki-ku. Ya, aku mengajukan permohonan pindah saat pembukaan perwakilan instansiku di sana. Mudah-mudahan segalanya berjalan sesuai rencana. Sepertinya di Gorontalo aku pengen menata kehidupan untik masa depan, memimpikan rumah tangga yang bahagia di sana bersama anak istriku nantinya.
Semoga, Kota serambi Madinah menjadi persinggahan terbaikku. Amiin.

No comments:

Post a Comment