Sunday, November 16, 2008

contoh yang tidak baik...

dari Gorontalo Post:
10 Siswa SMK 1 Kota Dibekuk Pesta Miras

Terancam Dikeluarkan Dari Sekolah, Abaikan Jam Pelajaran
GORONTALO - Jam pelajaran yang seharusnya digunakan untuk belajar di kelas, sepertinya tak berlaku bagi 10 siswa dari SMK 1 Kota Gorontalo. Menghindari jam pelajaran, 10 siswa ini, kedapatan sementara mengkonsumsi minuman beralkohol yang lokasinya tak jauh dari sekolah mereka.Dibantu warga sekitar, aksi yang telah berlangsung lama ini memaksa pihak berwajib melakukan razia dan berhasil mengamankan 10 siswa tersebut bersama sejumlah barang bukti lainnya Senin (11/11) kemarin sekitar pukul 10.00 Wita. 1 diantara 10 siswa tersebut, merupakan siswi atau perempuan berinisial CF yang kini masih duduk dibangku kelas 1. 9 teman lainnya, masing masing, AM, MM, AL, MF, tercatat sementara menimba ilmu di kelas 1 dan lainnya MA, RP, RG, AK duduk dibangku kelas 2. Tak hanya itu menurut penuturan salah satu dari siswa, bahwa minuman keras yang mereka teguk tersebut termasuk minuman yang memiliki kadar alkohol diatas 10 persen yang bisa memabukan. Hal menarik lainya minuman tersebut mereka beli dengan uang saku yang mereka sengaja simpan. "Minuman yang kami minum adalah pinaraci yang kami beli dari uang simpanan kami sendiri, " ujarnya dengan polos saat berbincang.
Kejadian ini pun ditanggapi beragam oleh masyarakat, Abdulah misalnya menggangap bahwa pihak sekolah tidak becus mendidik anak didik mereka, bahkan terkesan cuek. "Sekolah yang merupakan acuan dari sekolah lainya ternyata merupakan sekolah yang kurang becus mendidik siswanya, dan kalau begini lulusannya bukan menjadi penerus tongkat estafet, melainkan menjadi sampah masyarakat," ujar Abdulah.
Pihak sekolah SMKN 1 Kota Gorontalo melalui Humasnya Nursia K, ketika dikonfirmasi Gorontalo Post juga mengakui bahwa mereka merupakan siswa dari SMKN 1 Kota Gorontalo. Pihaknya kata Nursia, kini sementara membahas dan pastinya akan menseriusi persoalan ini dengan memberikan ganjaran yang setimpal dari apa dilakukan oleh para siswa tersebut. "Para siswa itu terancam diskorsing bahkan bisa saja dikeluarkan dari sekolah kalau memang terbukti bersalah," ungkap Nursia.
Sementara itu, Kapolsek Kota Tengah Iptu Zaenal Hamzah kepada Gorontalo Post menyatakan, siswa-siswa tersebut tidak akan ditahan namun hanya mendapatkan pembinaan dengan mengkoordinasikan dengan para orang tua serta pihak sekolah yang bersangkutan, "Mereka hanya dapat pembinaan. Ini hal yang serius dan ini tak boleh terulang," ujar Zaenal diruang kerjanya, kemarin. Zaenal juga menambahkan, kejadian tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk guru selaku pembimbing dalam sekolah dan orang tua pembimbing di luar sekolah karena dengan begitu Kapolsek berharap kejadian ini tidak akan terulang. "Ini tanggung jawab kita semua," tandasnya.
Sementara itu ditempat terpisah Kepala Jaga Polsek Kota Tengah Brigadir Irwadin mengakui adanya kejadian tersebut, dimana pihaknya memergoki sejumlah siswa sedang pesta miras, berdasarkan laporan sejumlah warga. "Berdasarkan dari informasi yang kami terima dari masyarakat, kami langsung turun di tempat kejadian dan menekan para siswa tersebut bersama barang bukti berupa 2 botol pinaraci," tutup Irwadin. gpinfo

oh... INILAH tahun duaribu DELAPAN...!!!

media massa lagi pada seneng ngomongin delapan...
imbas dari pemilu yang makin dekat...
tapi hebat bener ini si delapan, kemarin saya lihat di TOPIK PETANG ANTV, Iklan kontroversialnya diputar gratis berulang-ulang...
Monggoh lah...
suka ya dipilih, nggak cocok ya jangan dipilih...
berlaku juga buat partai nomor satu sampai empatpuluhempat...

Mumpung masih ada waktu berpikir, pelajarilah semua partai-partai yang ada, mumpung masih tahun duaribu DELAPAN...