Monday, June 29, 2015

Lelaki yang Bersandar di Pintu Kereta

Lelaki berpeci berdiri tenang di pintu Commuterline. Ia mengenakan baju koko dan celana panjang bernuansa hijau. Kedua telapak tangannya menangkup di depan dada. Senyumannya ramah seakan menyapa siapa saja yang berdiri di dekat pintu kereta.
Aku tersenyum. Wajah lelaki itu sangat akrab di mata. Namun ada rasa segan untuk menyapa.
Ketika hendak turun dari kereta, aku mencoba membisikinya. "Maaf Mas Dude, dilarang bersandar di pintu otomatis," kataku sambil menunjuk stiker yang tertempel di pintu kereta.
Dude Harlino hanya tersenyum.

Depok - Cawang, 29 Juni 2015
Salam Halah


*dari postingan Om Setiyo Bardono di Grup Facebook KRL Mania....