Wednesday, June 27, 2007

tentang Ainul Mardhiyah

Dirimu pembakar semangat perwira
Rela berkorban demi agama
Kau jadi taruhan berjuta pemuda
yang bakal dinobatkan sebagai syuhada
Itulah janji pencipta yang esa


Engkaulah bidadari dari dalam syurga
bersemayam di maghligai bahgia
Anggun gayamu wahai seorang putri
indahnya wajah bermandi seri

Menjadikan cermin tafsiran sendiri
untuk melangkah suatu wacana
buatmu bernama wanita


Ainul Mardiyah
Kau seharum kuntuman di taman surga
menanti hadirnya seorang lelaki
utk menjadi bukti cinta sejati


Oh Tuhan...
Bisakah dicari di dunia ini
seorang wanita bak bidadari
memberikan cinta setulus kasih


di hati lelaki bernama kekasih
di hati lelaki bernama kekasih
di hati lelaki bernama kekasih
di hati lelaki bernama kekasih

< UNIC-Ainul Mardhiyah>

Dulu, pertama kali dengar ttg lirik ini… gak mudeng apa dan siapa itu Ainul Mardhiyah… ternyata setelah baca sana baca sini bermacam buku…nemulah apa arti Ainul Mardhiyah…
 
Kisah tentang Ainul Mardhiyah banyak disebutkan dalam karya sastra Hikayat Perang Sabi (HPS) yang merupakan inspirasi perjuangan tanah Aceh sejak perang kolonial tahun 1873. Kandungan isi dari HPS bertemakan perang jihad fi sabilillah. Di sana termuat hukum-hukum perang jihad, keutamaan berperang dan mati syahid. Banyak juga kisah pada masa Rasul dan para sahabat yang syahid. Tak lupa pula, berbagai ayat Al-Quran dan hadis yang menguraikan pahala berperang (misalnya : lebih baik 70x berhaji dan dinikahkan dengan 700 bidadari sekaligus ratu bidadari,  Ainul Mardhiyah). Syair-syair HPS dikumandangkan untuk membangkitkan ghirah dan semangat jihad untuk menggapai syahid. Itulah rahasia mengapa perang di sana sedemikian lama dan menelan paling banyak korban. Iulah sebab mengapa tanah Aceh tidak pernah dijajah sejengkalpun oleh Belanda.
 
Kisah Ainul Mardhiyah bertutur tentang mimpi Muda Belia yang akan pergi berperang, tentang surga, dan juga ratu bidadari Ainul Mardhiyah. Ainul Mardhiyah sendiri menyatakan bahwa dirinya adalah hadiah bagi yang bergelar “As-Syahid”. Muda Belia pun pergi berperang dan akhirnya mendapati syahidnya.
 
Membaca kisah tersebut mungkin juga ada yang pernah membaca kisah tentang Sa’id Salami, yaitu seorang yang digambarkan buruk rupa namun berhati mulia.  Ketika hendak dinikahkan oleh Rasul dengan wanita yang cantik dan salehah, ternyata ada panggilan untuk berjihad. Maka Said Salami memenuhi panggilan jihad dan meninggalkan calon istrinya…dan akhirnya Sa’id Salami menemui Syahid-nya. Ketika Rasul menemukan jasadnya, beliau tersenyum sebab melihat para bidadari ingin mempersunting si buruk rupa.
 
So, jangan takut bagi yang belum mendapati bidadari di dunia… mungkin kita akan dipertemukan bidadari di surga. So berusahalah untuk menggapai syahid dalam jihad. Karena jihad tidak sebatas perang,  Dan Ainul Mardhiyah menunggu di pintu Surga-Nya…
 Wallahu’alam bisshawab…
 
< dicuplik sebagian dari buku “Remaja Doyan Filsafat, Why Not? : Ngomongin Islam, Budaya Pop, dan Gen-X”, DarMIZAN : 2003>