Tuesday, December 26, 2006

ruang nyaman di kantor


Hi...
Setelah long wiken, ada yang berubah di kantor...!!!
Apaan tuh? Ada ruangan nyaman, yang enak buat istirahat, hehe...
Sebenernya bukan buat istirahat seh, melainkan buat Shalat. Berhubung kantor blom ada sarana peribadatan, makanya disulaplah panggung Ruang Serba Guna menjadi tempat Shalat.
Bermula Ramadhan kemarin, ketika rekan-rekan yang muslim minta ada tempat yg representatif buat Shalat berjamaah, akhirnya minta ijin menggunakan Panggung R. Serba Guna.
Dengan fasilitas minim serta minjem karpet sana-sini Alhamdulillah aktivitas shalat berjamaah Ramadhan kemarin bisa berjalan. Dan sampailah hari Sabtu-Ahad kemarin, Ruang itu dipasang karpet seluruhnya (gak cuma panggungnya), so terasa nyaman dan indah (empuk lagi) dan sudah dicoba buat adu ketangguhan...
Tapi...karena namanya Ruang Serba Guna yang digunakan buat acara-acara penting, jadi khawatir ruangan ini bakalan jadi gak nyaman n juga kotor 3, 4, 5, or 6 bulan lagi.
Moga aja tidak.
Setidaknya Panggung tempat shalat itu tetap terjaga...ya gak?


Saturday, December 23, 2006

Kaos Kupu-Kupu



Hi, Sahabat

kemarin pas Prajab, sempet bikin kaos (T-Shirt)
Setelah dipakai, eh...motif warna kaosnya asyik buat dipakai buat senam di MARINA MANADO


Warnanya ngepas...

Yah...meski ngeselin Prajabnya, tapi setidaknya ada kenang-kenangannya yang bermanfaat...

Mhh...

Thursday, December 21, 2006

Berharganya Sebuah Kesempatan...

Sahabat,
Seorang sahabatku sering berujar,"Haram hukumnya melewatkan sebuah Momen!!!"
Dan...
beberapa tahun setelahnya, ucapan itu terbukti tepat.
Haram mungkin maksudnya kita jangan melewatkan suatu kesempatan, ataupun sebuah momen yang sangat berpengaruh dalam hidup kita.

Kawan, BPK membuka penerimaan CPNS tingkat Sarjana. Dan formasinya gak ada space buat Manajemen. Whuih...

Itulah yang menyebabkan aku setuju dengan sahabatku, Nafi', tentang momen tersebut.

Dulu, pernah aku berpikir, ah...yang penting mencoba ikut tes seleksi penerimaan...
kalo beruntung ya syukur, kalo gak lolos ya coba lagi tahun depan...

Tapi, setelah lolos tahap pertama... pikiran itu berubah. Kalo gak sekarang...maka tidak akan pernah!!! Haram hukumnya melewatkan momen begitu saja tanpa kesungguhan. So, harus berjuang, serius!!!

Dan...ucapan itu terbukti benar. Kalo dulu tidak lolos, kapan lagi? Bahkan mungkin tidak akan pernah ada lagi kesempatan kedua. Wallahu'alam.

Buat para sahabat yang berjuang melewati tahapan-tahapan ujian penerimaan kerja...bersungguhlah!!! Karena kita tidak akan pernah tahu kapan kesempatan itu datang lagi...

Sahabat, yang ingin tahu pengumuman Penerimaan CPNS tingkat Sarjana S1 BPK-RI bisa cek :
www.cpns.bpk.go.id

*thanks for Muhammad Nafi' Asrori, atas kata-kata itu...

Wednesday, December 20, 2006

Buruh, Tani, Mahasiswa, Rakyat Miskin Kota

Buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota
bersatu padu tuntut perubahan
bersatu tekad dalam satu suara
demi tugas suci yang mulia

Hari-hari esok adalah milik kita
terciptanya masyarakat sejahtera
terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa orba

marilah kawan mari kita berjuang
di tangan kita tergenggam arah bangsa
ayolah kawan ayo kita dendangkan
sebuah lagu tentang perubahan
di bawah topi jerami
kususuri garis jalan ini
berjuta kali turun aksi
bagiku suatu langkah pasti
di bawah topi jerami
kususuri garis jalan ini
berjuta kali turun aksi
bagiku suatu langkah pasti

berjuta kali turun aksi
bagiku suatu langkah pasti
Buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota
bersatu padu tuntut perubahan
bersatu tekad dalam satu suara
demi tugas suci yang mulia

Hari-hari esok adalah milik kita
terciptanya masyarakat sejahtera
terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa orba

marilah kawan mari kita berjuang
di tangan kita tergenggam arah bangsa
ayolah kawan ayo kita dendangkan
sebuah lagu tentang kebebasan

di bawah rezim tirani
kususuri garis jalan ini
berjuta kali turun aksi
bagiku suatu langkah pasti

di bawah rezim tirani
kususuri garis jalan ini
berjuta kali turun aksi
bagiku suatu langkah pasti

berjuta kali turun aksi
bagiku suatu langkah pasti

bagiku suatu langkah pasti

*sudah lama gak mendengar lagu ini, sudah lama tak mendendangkannya
dan...beberapa hari ini, aku bisa mendengarnya dari PC-ku...
thanks for Opang, atas MP3 ini...

Tuesday, December 19, 2006

Ketika DIKLAT Tak Lagi Memikat

Whuehehe…, judulnya keren…? kalo yang udah pernah DIKLAT, pasti mikir…emang DIKLAT memikat? Memikat apanya… Tapi bagiku, semua Diklat yang kuikuti sebelum terakhir ini (Diklat Prajabatan, red) adalah DIKLAT yang memikat, terutama dari segi ilmu yang kudapat dan kesan Diklat yang menyenangkan. Entah itu Diklat keahlian, ketarampilan, kepemimpinan sampai outbond yg aku ikuti jaman masih jadi mahasiswa dulu semuanya menyenangkan. Begitu juga ketika 3 bulan ikut Diklat Auditor Ahli di Jogja bulan Maret. s.d Juni kemarin…nyenengkeh…

Dan tibalah waktu sampai aku harus mengikuti Diklat Prajab di Tanah Sulawesi ini. Aku dan teman2 dah mbayangin Diklatnya itu ya biasa-biasa aja seperti kata teman2 di Perwakilan kota lain, mereka bercerita bahwa Diklatnya ya gak terlalu berat paling ditambah dengan materi PBB aja. Nah lho…gak ada yg perlu dikhawatirkan to? O-ow…emang apa aja yang di luar perkiraan….?

Jreng-jreng-jreng…
***
juklak juknisnya mana?
Malam pertama terlewati dengan tenang…tapi sempet kesel juga pas pengarahan. Di sana diterangin apa aja ketentuan pakaiannya yang gak dikasih juklakjuknisnya sebelumnya. Padahal dari instansi dah minta. Akhirnya, karena ada pihak yang punya kekuasaan saat itu ya kita nurut aja dengan harus melengkapi : Sabuk, Topi, dan Pin KORPRI yang sebelumnya tidak disebut harus dilengkapi. (suerrr…., ini kali pertama aku liat panitia yang amatiran…). Ah sudahlah, akhirnya ada Ibu yang mau mengusahakan kelengkapan itu buat anak-anaknya. Huff ngrepoti…
***
makan diitung
Ini lebih gak masuk akal. Makan (baik snek atau maem besar) diitung, dalam 10 hitungan harus abis. Kalo gak abis ya harus push up 5x, trus diitung lagi, kalo 10 gak abis ya push up lagi, dst. Trus….sendok jatuh…tring….jatah 5x. yah…begitulah jiwa militerisme dalam diklat Prajab yang kuikuti.Akhirnya demi mengindari hukuman, anak putri banyak yang ngambil nasi dikit banget…dan dampaknya minggu terakhir banyak yg sakit. Huff ngrepoti…
***
kelengkapan olahraga…
Olahraga harus membawa handuk kecil. Buat ngelap keringat. Kalo gak bawa? Harus bawa…demi keseragaman dan keserasian….Wheeeks? yah…lagi-lagi peserta tak punya hak pembelaan. Akhirnya titip sama teman untuk membelikan dan dibawakan ke arena Diklat. Huff ngrepoti…
***
pakaian perwira?
Apa hubungannya dengan perwira? Gak mudeng juga sih, tapi berkali-kali si instruktur ini bilang,”kalian adalah perwira, jadi pakaian harus rapi…!!!”
Sepatu tiap hari harus disemir (blanja semir deh)
Kaos Kaki Hitam (Beli lagi…deh)
Harus pake kaos dalam (pokoknya harus…)
Huff ngrepoti…
***
materinya apa nih?
Di jaman canggih begini, ternyata masih ada kelemahan2 SDM yang menurut kami dah kelewatan. BANDIKLATnya terakreditasi, tapi kok ya penyelenggaraan Diklat asal… Apa pasal? Meski jadwal dah di tangan, namun semuanya serba tak pasti. Ada materi yang kosong pengajarnya gak ada, ada materi yang digeser, gak ada pemateri yang berkualitas di atas rata2, diklat tanpa infocus dan OHP… ufffff…plis deh. Huff ngrepoti…
***
apel…apel…dan apel…?
Ada berapa kali apel ya dalam satu hari? Bisa sampe empat. Apel OR pagi, Apel Pagi, Apel Sore, dan Apel Malam. Huff ngrepoti…
***
dan pemenangnya adalah……
Ini yang bikin aku paling gak bisa menerima. Karena predikat kelulusan ada Memuaskan, Baik Sekali, dan Baik…. Aku bersyukur masih dapat Baik. Tapi aku gak terima kalo yang dapat predikat memuaskan adalah peserta yang tidak pernah urun suara dalam diskusi kelas, jarang memimpin pasukan, dan diem aja saat harus berpendapat. Dia adalah putri Kepala BKD situ. Subjektif sekali pemberian kualifikasinya. Kalo tau hasilnya begitu, untuk apa peserta yang lain berlomba2 diskusi….? Huff ngrepoti…

Yah…udahan dulu deh…mau nulis yang kejem2 di sini, tapi ternyata gak bisa…(hehehe, mungkin bukan kejem kali tapi bikin kesel…ME = Marahi Emosi…)

Yang jelas salah satu syarat jadi PNS udah tertempuh, moga ALLAH memberikan kemudahan untukku…amin…

Thanks for my beloved wife, yang terus memberi semangat dan rajin menelpon saat Diklat…sehingga aku bisa bangun tepat waktu sebelum apel olahraga dimulai. Hehehe…thanks Honey…!!!

Saturday, December 16, 2006

BEDANYA BOSS & STAF....

BENARKAH ............ ......... ??????

BEDA ISTILAH

Bila boss tetap pada pendapatnya, itu berarti beliau konsisten.
Bila staf tetap pada pendapatnya, itu berarti dia keras kepala !

Bila boss berubah-ubah pendapat, itu berarti beliau fleksibel
Bila staf berubah-ubah pendapat, itu berarti dia plin-plan !

Bila boss bekerja lambat, itu berarti beliau teliti.
Bila staf bekerja lambat itu berarti dia tidak 'perform' !

Bila boss bekerja cepat, itu berarti beliau 'smart'.
Bila staf bekerja cepat, itu berarti dia terburu-buru !

Bila boss lambat memutuskan, itu berarti beliau hati-hati.
Bila staf lambat memutuskan, itu berarti dia 'telmi' !

Bila boss mengambil keputusan cepat, itu berarti beliau berani mengambil keputusan.
Bila staf mengambil keputusan cepat, itu berarti dia gegabah !

Bila boss terlalu berani ambil resiko, itu berarti beliau risk-taking.
Bila staf terlalu berani ambil resiko, itu berarti dia sembrono !

Bila boss tidak berani ambil resiko, itu berarti beliau 'prudent'.
Bila staf tidak berani ambil resiko, itu berarti dia tidak berjiwa bisnis !

Bila boss mem-by-pass prosedur, itu berarti beliau proaktif-inovatif.
Bila staf mem-by-pass prosedur, itu berarti dia melanggar aturan !
Bila boss curiga terhadap mitra bisnis, itu berarti beliau waspada.
Bila staf curiga terhadap mitra bisnis, itu berarti dia negative thinking !
Bila boss menyatakan : " Sulit " itu berarti beliau prediktif-antisipatif.
Bila staf menyatakan : " Sulit " itu berarti dia pesimistik !
Bila boss menyatakan : " Mudah " itu berarti beliau optimis.
Bila staf menyatakan : " Mudah " itu berarti dia meremehkan masalah !
Bila boss sering keluar kantor, itu berarti beliau rajin ke customer
Bila staf sering keluar kantor, itu berarti dia sering kelayapan !
Bila boss sering entertainment, itu berarti beliau rajin me-lobby customer.
Bila staf sering entertainment, itu berarti dia menghamburkan anggaran !

Bila boss tidak pernah entertainment, itu berarti beliau berhemat.
Bila staf tidak pernah entertainment, itu berarti dia tidak bisa me-lobby customer !

Bila boss men-service atasan, itu berarti beliau me-lobby.
Bila staf men-service atasan, itu berarti dia menjilat !

Bila boss sering tidak masuk, itu berarti beliau kecapaian karena kerja keras.
Bila staf sering tidak masuk, itu berarti dia pemalas !

Bila boss minta fasilitas mewah,itu berarti beliau menjaga citra perusahaan.
Bila staf minta fasilitas standar, itu berarti dia banyak menuntut !

............................ (masih banyak lagi) ............................

Bila boss membuat tulisan seperti ini, itu berarti beliau humoris.
Bila staf membuat tulisan seperti ini, itu berarti dia :
- frustasi
- iri thd karir orang lain
- negative thinking
- provokasi
- tidak tahan banting
- barisan sakit hati
- berpolitik di kantor
- tidak produktif
- tidak sesuai dengan budaya perusahaan
- de el el

2 Minggu yang Kacau...


Liat aja tulisannya, sejak hari pertama tiba di tempat Diklat...sudah terpampang sebuah prasasti yang mudah dibaca siapa saja yang ada di tempat itu,
"SESULIT-SULITNYA HARI INI TETAP AKAN BERLALU"
Benar saja, malam pertama belum begitu terasa...
tapi malam-malam dan hari-hari selanjutnya....begitu terasa REPOTNYA...
Ampe timbul lontaran-lontaran dari temen-temen....,
"...hufff...Ngrepoti...!!!"
emang apanya sih yang ngrepoti?
Tunggu edisi selanjutnya...
(hiks2x.., Multivision maukah beli kisahku? Or Kejamnya Dunia TransTV, kalo berminat beli kisah ini hehehe...)

Thursday, November 30, 2006

1 Bulan yang Cepat 1 Bulan yang Lambat

Tanggal kalender di meja kantorku dah menunjukkan tanggal 30 November 2006.
Flashback sebulan yang lalu, aku masih menginjak Tanah Jawa, di Kebumen kota kelahiran. Bersama seseorang yang baru menjadi istriku 4 hari sebelumnya.
Dan kini hari-hari tlah berlalu..
Awal November kuinjakkan kaki kembali di Manado. Dengan semangat baru dan kerinduan baru pula. Waktu berjalan pelan saat itu. Menunggu kehadiran seseorang 10 hari yang akan datang. Ketika saat itu tiba, waktu tiba-tiba serasa cepat berlalu. Yap, saat tanggal 10 November, sang istri tercintaku hadir dalam kehidupanku Manado. Tapi begitulah. Waktu terasa berlari...sprint 10M...meninggalkan kesan "kok cepet banget sih?" hingga tibalah hari pada tanggal 20 November. Melepas sang istri kembali ke Jakarta untuk sementara waktu.
Yup, sementara waktu. Bukan salah jarak. Bukan salah waktu
ALLAH memberikan kesempatan kami untuk berencana. Dan semoga Dia memudahkan rencana-rencana kami.
Waktu tiba-tiba kembali melambat. Lambat sekali seperti seekor siput yang harus menempuh perjalanan 1 KM. Benar..10 hari terakhir ini benar-benar merasakan lambatnya waktu. Apakah berlaku sampai 4 bulan lamanya? Itulah Ujian Kesabaran. Dan kami percaya bahwa kami akan mendapatkan indahnya saat Jarak tiada lagi menjadi alasan melambatnya waktu.
November...
Bulan yang di dalamnya pernah cepat berlalu hari-harinya
dan kini melambat...pelan!!!

Tuesday, November 28, 2006

maaf...

Sudah lama gak posting...
Bener2 gak bisa menyempatkan diri bikin postingan...
Soale lagi banyak pemeriksaan di kantor, berlapis-lapis dan bertumpuk-tumpuk... Gak enak, lebih enakan lapis legit hehe...
maaf saudara-saudara...

Thursday, November 09, 2006

PR Abis Lebaran

Sebelumnya minta maaf pada Ummi-nya Zidan...soalnya baru sempet ngerjain PR hehe...moga dimaklumi, maaf karena keterbatasan waktu dan fasilitas jadi gak bisa langsung dikerjain...
Jawabnya pengennya SIMPLE-SIMPLE-SIMPLE

***
apakah kamu...
1. iri hati pada orang lain?
ya...iri pada hal yang lebih baik dari aku...jadi pengen lebih baik hihi...
2. mengandalkan "beauty" ato "personality"?
beautiful personality dung...!!!
3. punya SIM ?
Alhamdulillah punya. tapi masih SIM C, blom punya mobil hehe
4. takut kehilangan uang atau teman?
Paling takut kehilangan teman yang bawa uangku :p
5. berkaca mata?
kadang pengen pake kacamata item kalo di panasan...
6. suka anak kecil?
suka dong. palagi yang lucu n gak rewelan...mau digendong n diajak main... (main apaan ya?) :p
***
pernahkah kamu...
7. berpikir tuk operasi plastik?
Moga rasa syukurku tidak pernah habis, sehingga gak berpikiran untuk itu...
8. memotong sendiri rambutmu?
Nggak
9. jatuh cinta pada pandangan pertama?
Dulu sering! hehe...sekarang nggak lah yaw...
10. Berpikir untuk mengadopsi anak?
belum...
11. pacaran ama orang yang jauh lebih tua?
kalo ama yang sedikit lebih tua iya...
12. cinta bertepuk sebelah tangan?
berapa kali ya....? cukup satu kali pas SMA hehe
13. kehilangan dompet?
pernah. Waktu dalam perjalanan ke Jogja, dulu pasca SMA mau ikut bimbel di Jogja...eh...nyampe Jogja Dompet dah raib. Padahal dompet hadiah dari seorang Kakak... Isinya duit buat bayar kos n biaya hidup di Jogja...
****
aku suka...
14. nonton berita?
Kalo sempet nonton...
15. pelajaran di sekolah?
Matematika kelas 3 SMP dan 3 SMA... (soalnya kebanyakan materinya ulangan dari kelas 1 & 2)
16. tipe cowok...
cowok apa cewek?
kalo cowok ya aku...
kalo cewek ya istriku
17. menu sarapan...
cukup kopi aja...
18. orang yang sedang kusuka?
lagi jatuh cinta sama dia juga
19. penampilan lawan jenis yang kamu suka ngelihatnya?
yang berjilbab hehe
20. band?
? binun
21. tempat?
rumahku di Kebumen...
22. baca koran?
suka dong
23. Resto Fast Food?
Texas...ada paket paling murah bawah 10 ribu
24. TV stasiun?
semua suka...asal ada
25. Nama untuk anak laki-laki...
Depannya pake F
26. Nama untuk anak perempuan...
Depannya juga pake F

***
kesan pertama kalo denger...
27. Koper
mudik - balik - tugas dinas
28. Sekolah
kantinnya menyenangkan ...
29. Sapi
Desa
30. Rizky Hanggono
Contoh nama seleb yang sederhana & gak neko-neko
***Dah slese…n gak pengen nglempar ke siapa-siapa…

Wednesday, November 08, 2006

Masih Sibuk

Deeeuuuu....
Hari-hari trakhir ini, mesti konsentrasi ma pekerjaan kantor...
Sibuk-sibuk-sibuk...
Maklum, mo ada pemeriksaan dari pusat, nah yang diperiksa kebetulan Unit Kerjaku juga...
Siap - Siap ...

Jadi maap sodara2 kalo blog-nya gak nambah posting-nya...
Buat yg kasih PR, sabar ya...
blom sempet ngerjain...

Moga tetep bisa terselesaikan!!!

Wednesday, November 01, 2006

...begitu dimudahkan-Nya...

Hari - hari yang terlewat kemarin...
Tak pernah berharap bahwa pada hari ini...
Aku telah mempunyai tempat untuk berbagi hati

Ya, ALLAH telah memilihkan untukku
sehingga begitu dimudahkan segala jalan yang harus ditempuh

Dan kini aku mempunyai seseorang yang kuajak bersama
Bergandengan tangan
untuk mendapat cinta-Nya...

Allah,
berkahi kami...

*disertai syukur kepada-Nya ; dan berseru, "Aku telah Menikah"

Saturday, October 14, 2006

Akhir Perburuan...

Capek...
Selama sebulan ini disibukkan aktivitas penting :
"HUNTING TICKET"
Maklum, perantau harus ngrencanain sebaik2 nya..
Rencana mudik tgl 18 okt sudah fix 2 minggu lalu, setelah dapet tiketnya.
Nah, yang bikin pusing tuh tiket baliknya...karena bos bilang utk mudik beliau dah tutup mata lah...tapi utk balik harus tanggal 30 okt dah aktif kerja...
Dhung...!!!mana belum dapet jatah cuti lagi...maklum blom 1 tahun bekerja di sini.
tapi, ya tiap keadaan ada resikonya...
berhari-hari hunting...tgl 29 okt dapet cadangan. Ada tiket tapi tgl 31. Yah utk persiapan terpaksanya dah, kupesan dulu..time limit tanggal 10 oktober kemarin. Sampe time limit, daftar cadangan belum ada kabar baik, alias aku masih ada di situ. So, daripada gak dapet tiket... aku ambil n bayar tuh tiket tanggal 31. Ah...resikonya :
1. Dimarahin Bos... (pasti suruh ngadep ntar pas masuk pertama)
2. Dipotong tunjangan (hiks...)
3. Dianggep indis ama temen2 (ah...andai mereka tau...)
So...let it flow. Setelah pegang tiket setidaknya dah "nyicil ayem". Sekarang tinggal bagaimana bersiap menyikapi resiko di atas. Pengennya ngomong langsung. Tapi aku gak enak. Bener...
Karena temen2 yang lain dah pada punya tiket tgl 29, pasti lah ada sedikit rasa lain jika aku dibolehin balik tgl 31. N... apa ijin sakit? Waduh...ntar malah sakit beneran gimana? Ijin Nikah? Waduh... Calonnya belum ada... Trus gimana dung...
Let It Flow aja. Setiap orang berikhtiar, insya ALLAH dapet yg terbaik. Jika memang aku gak dapet tiket tgl 29, itulah hasil terbaikku. Yang penting dah berusaha. Buktinya meski harganya mahal kubeli juga. Huff..kenapa ada harga beda sih di momen2 tertentu. Aku dapet tiket 1.305.000. Padahal pas berangkat Juni kemarin, cuma 755.000. Beda banget to...
Dan kalo gak dapet tiket...sementara aku dah berusaha...salah siapa ya?
Dan...
tgl 14oktober. Time Limit Daftar Cadanganku. Aku cek. Sebenernya dah agak pesimis. tapi kucoba aja. Aku datang aja gak bawa duit...n gak bawa tiket tgl 31.
Alhamdulillah. Setelah di cek...ternyata namaku dah masuk daftar penumpang. Kulihat Jam. Pukul 10.30. Wah 1/2 jam lagi time limit abis. Ah...kubayar aja. Meski gak bawa duit tapi kan bawa BNI Card. Beres deh.
Dan Tiket tgl 31, kubatalin besok aja. Ato ada yang mau? Jogja - Manado tanggal 31 Oktober 2006?
Yaaahhh...akhirnya perburuanku selesai sudah.
Semoga perjalananku besok lancar. Amiin

Thursday, October 12, 2006

Words of this day...

Robbi...
bila ku jatuh hati..
Kuingin terbang cepat..
hingga syaithan tak sanggup hinggap...

Tuesday, October 10, 2006

Bukan Negeri Dongeng

Pernah dikirimin teman via milis...
puisi cukup bermakna menurutku...

BUKAN NEGERI DONGENG

Ada Sebuah Impian Menari Di Angan
Mendamba Seorang Putri Cantik Jelita
Penawar Kala Lelah & Penyemangat Kala Malas
Tempat Berlabuh Setelah Berlayar
Dalam Sebuah Rumah Mungil Baiti Jannati

Namun Sadarilah Bahwa Istri Yang Kau Nikahi
Ia Bukanlah Putri Yang Secantik Zulaikha
Tidaklah Seteguh Aisiyah Dan Sepintar Aisyah
Apalagi Semulia Khadijah

Demikian Pula Ia Tidaklah Seikhlas Hajar
Tidaklah Sekuat Asma Dan Seberani Al Khonza
Atau Setabah Fatimah

Ia Adalah Wanita Biasa
Yang Bercita - Cita Menjadi Wanita Ahli Syurga
Agar Bisa Lebih Dekat Dengan Al-Kholiknya

Adalah Kisah Dari Negeri Dongeng
Akan Seorang Puteri Terpingit Di Atas Menara
Mendamba Seorang Pangeran Tampan Berkuda
Yang Membawanya Ke Istana Di Atas Bukit
Bertamankan Bunga - Bunga Cinta

Namun Sadarilah Bahwa Suami Yang Menikahimu
Ia Bukanlah Pangeran Yang Setampan Yusuf
Tidaklah Sehanif Ibrahim Dan Setabah Ayyub
Apalagi Semulia Muhammad.

Demikian Pula Ia Tidaklah Sesederhana Umar
Tidaklah Seberani Ali Dan Seperkasa Khalid
Atau Sepintar Ibnu Abbas

Ia Adalah Lelaki Biasa
Yang Berusaha Memperbaiki Diri
Untuk Lebih Dekat Dengan Robbul Izzati

Thursday, October 05, 2006

Merantau itu Indah

Merantau itu Indah

Salah satu ciri orang yang berakal dan berbudaya adalah tidak akan tinggal seterusnya di satu tempat. Meninggalkan tempat tinggalnya untuk mengembara itulah bagian dari istirahatnya.

Pergilah engkau dengan penuh keyakinan! Niscaya akan engkau temukan pengganti semua yang engkau tinggalkan.Bekerja keraslah karena hidup akan terasa nikmat setelah bekerja.

Sungguh, aku melihat air yang tergenang dan berhenti, memercikkan bau yang tak sedap. Andaikan saja ia mengalir, maka akan terlihat bening dan sehat. Sebaliknya jika engkau biarkan air itu menggenang maka ia akan mengeluarkan bau tak sedap.

Singa hutan dapat menerkam mangsanya setelah ia tinggalkan sarangnya
Anak Panah tak akan mengenai sasarannya jika tak beranjak dari busurnya

Andaikan mentari berhenti selamanya di tengah langit,
niscaya umat dari ujung barat sampai ujung timur akan bosan kepadanya.

Emas bagaikan debu, sebelum ditambang.
Sedangkan pohon cendana yang masih tertancap di tempatnya tak ubahnya seperti pohon untuk kayu bakar.

Jika engkau tinggalkan tempat kelahirnamu, engkau akan temui derajat mulia di tempat yang baru dan engkau bagaikan emas yang sudah terangkat dari tempatnya.

Pergilah merantau untuk mencari kemuliaan karena dalam perjalanan itu ada lima kegunaan, yaitu: menghilangkan kesedihan, mendapatkan penghidupan, mendapatkan ilmu, mengagungkan jiwa, dan dapat bergaul dengan orang banyak.


(Imam Syafi’i)

Itulah salah satu cara Imam Syafi’i bersyair. Jadi Temans, mari kita ambil hikmahnya :


Menghilangkan Kesedihan
Sebelum ada di tempat baru, kita biasanya kena bad perception, ! Dengan merantau Insya ALLAH akan mendapatkan kegembiraan beraneka ragam. Misalnya persepsi kita itu ternyata salah, kenyataan sebenarnya tidak seburuk persepsi kita.
Atau ternyata kesulitan sebelum merantau yang kita anggap sangat berat terasa ringan dan tak ada artinya saat berjumpa dengan banyak orang yang jauh lebih sulit namun mereka lebih bersemangat.
Dan Kita pun merasa terobati

Mendapatkan Penghidupan
Salah satu faktor pikologis yang membantu kita. Kita akan terpacu untuk bekerja lebih keras untuk mendapatkan penghidupan di tempat baru.

Mendapatkan Ilmu
Banyak ilmu yang akan kita dapatkan sebab di tempat baru kita juga akan menjumpai banyak guru baru. Dan kita bisa berguru pula pada hinaan, pujian, makian, orang pandai, orang bodoh, dan orang sok pandai.
Ambil yang baik dan berguna untuk dirimu, tinggalkan yang buruk.

Mengagungkan Jiwa
Ketika Sahabat Abdurrahman bin Auf merantau dari Makkah ke Madinah, beliau dipersaudarakan dengan konglomerat Sa’ad bin Rabi’ dan ditawari kilau kemilau harta. Abdurrahman bin Auf yang juhud, wara’, jujur, dan baik akhlknya tidak serta merta menerima tawaran itu. Hanya satu permohonannya, tunjukkan jalan menuju ke pasar. Akhirnya Beliau menjadi konglomerat yang sukses.

Bergaul dengan Banyak Orang
“Hai Manusia, sesungguhnya, kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal” (QS Al Hujurat [49] :13)
Kita akan bergaul dengan banyak orang dari bermacam-macam suku dan bangsa, dan mengenal aneka karakternya, positif maupun negatif.

Ayo merantau, jangan sampai dari lahir sampai mati berada di tempat yang sama, Kurang Keren Ah…!!! Bagaimana pendapatmu?


*dicukil dari buku “Hidup untuk Hidup”, Masrukhul Amri – DarMIZAN : 2004

Tanyakan pada Qolbumu...

...ternyata...aku pernah juga bikin puisi...
agak kacau gak? Moga gak termasuk golongan puisi Gombal...
kasih pendapat ya...

Tolong Tanyakan Pada Qolbu-mu

Sekilas Putri tampak dalam bayangan anggun dirimu…
Meski malu..
namun kutahu Pangeran-mu sedang kaunanti

Adakah rona wajahmu memberikan persetujuanmu
Untukku…?

Bukan…kuharap bukan rona wajah memerahmu…
Melainkan Qolbumu…

Bersediakah dirimu?
Layakkah diriku…?

Tentu hanya hatimu yang harus menjawabnya..

Bukan tentang hartaku… atau hartamu
Bukan tentang ketampananku… atau kecantikanmu
Bukan tentang Kecakapanku… atau kepandaianmu

Ini tentang celupan-Nya…

Dan kita pun bersama menuju diri-Nya
Sepenuhnya
ketika terwarnai-Nya


- eR - Februari 2006

Uang Setan Dimakan Hantu

Serem ya baca judulnya... tapi baca aja ya...moga bermanfaat bagi kita semua..
Aku terima postingan ini tahun 2005 via milis SMA ku, dan ternyata setahun lebih berlalu ada beberapa hal yang bisa aku dapat dari cerita ini. Dan menjadikanku lebih kuat untuk berusaha meneladaninya.
Semoga ALLAH memberikan keberkahan bagi yang menuliskan kisah ini, dan semoga yang menuliskan kisah ini berkenan kala aku memampangnya di blog ini.
Amiin...
Kisah Seorang Pemeriksa Pajak Melawan Gratifikasi

Sebagai pegawai Departemen Keuangan, saya tidak gelisah dan tidak kalangkabut akibat prinsip hidup korupsi. Ketika misalnya, tim Inspektorat Jenderal datang, BPKP datang, BPK datang, teman-teman di kantor gelisah dan belingsatan, kami tenang saja. Jadi sebenarnya hidup tanpa korupsi itu menyenangkan sekali. Hidup tidak korupsi itu sebenarnya lebih menyenangkan.Meski orang melihat kita sepertinya sengsara, tapi sebetulnya lebih menyenangkan. Keadaan itu paling tidak yang saya rasakan langsung.
Saya Arif Sarjono, lahir di Jawa Timur tahun 1970, sampai dengan SMA di Mojokerto, kemudian kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan selesai pada 1992. Pada 17 Oktober 1992 saya menikah dan kemudian saya ditugaskan di Medan. Saya ketika itu mungkin termasuk generasi pertama yang mencoba menghilangkan dan melawan arus korupsi yang sudah sangat lazim. Waktu itu pertentangan memang sangat keras. Saya punya prinsipsatu saja, karena takut pada Allah, jangan sampai ada rezeki haram menjadi daging dalam diri dan keturunan. Itu saja yang selalu ada dalam hati saya.

Kalau ingat prinsip itu, saya selalu menegaskan lagi untuk mengambil jarak yang jelas dan tidak menikmati sedikit pun harta yang haram. Syukurlah, prinsip itu bisa didukung keluarga, karena isteri juga aktif dalam pengajian keislaman. Sejak awal ketika menikah, saya sampaikan kepada isteri bahwa saya pegawai negeri di Departemen Keuangan, meski imej banyak orang, pegawai Departemen Keuangan kaya, tapi sebenarnya tidak begitu. Gaji saya hanya sekian, kalau mau diajak hidup sederhana dan tanpa korupsi, ayo. Kalau tidak mau, ya sudah tidak jadi.

Dari awal saya sudah berusaha menanamkan komitmen kami seperti itu. Saya juga sering ingatkan kepada isteri, bahwa kalau itu konsisten dengan jalan yang kita pilih ini, pada saat kita membutuhkan maka Allah akan selesaikan kebutuhan itu. Jadi yg penting usaha dan konsistensi kita. Saya juga suka mengulang beberapa kejadian yg kami lami selama menjalankan prinsip hidup seperti ini kepada istri. Bahwa yg penting bagi kita adalah cukup dan berkahnya, bahwa kita bisa menjalani hidup layak. Bukan berlebih seperti memiliki rumah dan mobil mewah.
Menjalani prinsip seperti ini jelas banyak ujiannya. Di mata keluarga besar misalnya, orangtua saya juga sebenarnya mengikuti logika umum bahwa orang pajak pasti kaya. Sehingga mereka biasa meminta kami membantu adik-adik dan keluarga. Tapi kami berusaha menjelaskan bahwa kondisi kami berbeda dengan imej dan anggapan orang.
Proses memberi pemahaman seperti ini pada keluarga sulit dan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Sampai akhirnya pernah mereka berkunjung ke rumah saya di Medan, saat itulah mereka baru mengetahui dan melihat bagaimana kondisi keluarga saya, barulah perlahan-lahan mereka bisa memahami.

Jabatan saya sampai sekarang adalah petugas verifikasi lapangan atau pemeriksa pajak. Kalau dibandingkan teman-teman seangkatan sebenarnya karir saya bisa dikatakan terhambat antara empat sampai lima tahun. Seharusnya paling tidak sudah menjabat Kepala Seksi, Eselon IV. Tapi sekarang baru Eselon V. Apalagi dahulu di masa Orde Baru, penentangan untuk tidak menerima uang korupsi sama saja dengan karir terhambat. Karena saya dianggap tidak cocok dengan atasan, maka kondite saya di mata mereka buruk. Terutama poin ketaatannya, dianggap tidak baik dan jatuh.
Banyak pelajaran yang bisa saya petik dari semua pengalaman itu. Antara lain, orang-orang yang berbuat jahat akan selalu berusaha mencari kawan apa pun caranya. Cara keras, pelan, lewat bujukan atau apa pun akan mereka lakukan agar mereka mendapat dukungan. Mereka pada dasarnya tidak ingin ada orang yang bersih. Mereka tidak ingin ada orang yang tidak seperti mereka.

Pengalaman di kantor yang paling berkesan ketika mereka menggunakan cara paling halus, pura-pura berteman dan bersahabat. Tapi belakangan, setelah sekian tahun barulah ketahuan, kita sudah dikhianati. Cara seperti in seperti sudah direkayasa. Misalnya, pegawai-pegawai baru didekati. Mereka dikenalkan dengan gaya hidup dan cara bekerja pegawai lama, bahwa seperti inilah gaya hidup pegawai Departemen Keuangan. Bila tidak berhasil, mereka akan pakai cara lain lagi, begitu seterusnya. Pola-pola apa saja dipakai, sampai mereka bisa merangkul orang itu menjadi teman.
Saya pernah punya atasan. Dari awal ketika memperkenalkan diri, dia sangat simpatik di mata saya. Dia juga satu-satunya atasan yang mau bermain ke rumah bawahan. Saya dengan atasan itu kemudian menjadi seperti sahabat, bahkan seperti keluarga sendiri. Di akhir pekan, kami biasa memancing sama-sama atau jalan-jalan bersama keluarga. Dan ketika pulang, dia biasa juga menitipkan uang dalam amplop pada anak-anak saya. Saya sendiri menganggap pemberian itu hanya hadiah saja, berapalah hadiah yang diberikan kepada anak-anak. Tidak terlalu saya perhatikan. Apalagi dalam proses pertemanan itu kami sedikit saja berbicara tentang pekerjaan. Dan dia juga sering datang menjemput ke rumah, mengajak mancing atau ke toko buku sambil membawa anak-anak.

Hingga satu saat saya mendapat surat perintah pemeriksaan sebuah perusahaan besar. Dari hasil pemeriksaan itu saya menemukan penyimpangan sangat besar dan luar biasa jumlahnya. Pada waktu itu, atasan melakukan pendekatan pada saya dengan cara paling halus. Dia mengatakan, kalau semua penyimpangan ini kita ungkapkan, maka perusahaan itu bangkrut dan banyak pegawai yang di-PHK. Karena itu, dia menganggap efek pembuktian penyimpangan itu justru menyebabkan masyarakat rugi. Sementara dari sisi pandang saya, betapa tidak adilnya kalau tidak mengungkap temuan itu. Karena sebelumnya ada yang melakukan penyimpangan dan kami ungkapkan. Berarti ada pembedaan. Jadwal penagihannya pun sama seperti perusahaan lain.

Karena dirasa sulit mempengaruhi sikap saya, kemudian dia memakai logika lain lagi. Apakah tidak sebaiknya kalau temuan itu diturunkan dan dirundingkan dengan klien, agar bisa membayar pajak dan negara untung, karena ada uang yang masuk negara. Logika seperti ini juga tidak bisa saya terima. Waktu itu, saya satu-satunya anggota tim yang menolak dan meminta agar temuan itu tetap diungkap apa adanya. Meski saya juga sadar, kalau saya tidak menandatangani hasil laporan itu pun, laporan itu akan tetap sah. Tapi saya merasa teman-teman itu sangat tidak ingin semua sepakat dan sama seperti mereka. Mereka ingin semua sepakat dan sama seperti mereka. Paling tidak menerima. Ketika sudah mentok semuanya, saya dipanggil oleh atasan dan disidang di depan kepala kantor. Dan ini yang amat berkesan sampai sekarang, bahwa upaya mereka untukmenjadikan orang lain tidak bersih memang direncanakan. Di forum itu, secara terang-terangan atasan yang sudah lama bersahabat dan seperti keluarga sendiri dengan saya itu mengatakan, “Sudahlah, Dik Arif tidak usah munafik.” Saya katakan, “Tidak munafik bagaimana Pak” Selama ini saya Insya Allah konsisten untuk tidak melakukan korupsi.” Kemudian ia sampaikan terus terang bahwa uang yang selama kurang lebih dua tahun ia berikan pada anak saya adalah uang dari klien. Ketika mendengar itu, saya sangat terpukul, apalagi merasakan sahabat itu ternyata berkhianat. Karena terus terang saya belum pernah mempunyai teman sangat dekat seperti itu, kacuali yang memang sudah sama-sama punya prinsip untuk menolak uang suap.

Bukan karena saya tidak mau bergaul, tapi karena kami tahu persis bahwa mereka perlahan-lahan menggiring ke arah yang mereka mau.
Ketika merasa terpukul dan tidak bisa membalas dengan kata-kata apa pun, saya pulang. Saya menangis dan menceritakan masalah itu pada isteri saya di rumah. Ketika mendengar cerita saya itu, isteri langsung sujud syukur.
Ia lalu mengatakan, ?Alhamdulillah. Selama ini uang itu tidak pernah saya pakai,? katanya. Ternyata di luar pengatahuan saya, alhamdulillah, amplop-amplop itu tidak digunakan sedikit pun oleh isteri saya untuk keperluan apa pun. Jadi amplop-amplop itu disimpan disebuah tempat, meski ia sama sekali tidak tahu apa status uang itu. Amplop-amplop itu semuanya masih utuh. Termasuk tulisannya masih utuh, tidak ada yang dibuka. Jumlahnya berapa saya juga tidak tahu. Yang jelas, bukan lagi puluhan juta. Karena sudah masuk hitungan dua tahun dan diberikan hampir setiap pekan.

Saya menjadi bersemangat kembali. Saya ambil semua amplop itu dan saya bawa ke kantor. Saya minta bertemu dengan kepala kantor dan kepala seksi.

Dalam forum itu, saya lempar semua amplop itu di hadapan atasan saya hingga bertaburan di lantai. Saya katakan, “Makan uang itu, satu rupiah pun saya tidak pernah gunakan uang itu. Mulai saat ini, saya tidak pernah percaya satu pun perkataan kalian.” Mereka tidak bisa bicara apa pun karena fakta obyektif, saya tidak pernah memakai uang yang mereka tuduhkan. Tapi esok harinya, saya langsung dimutasi antar seksi. Awalnya saya di auditor, lantas saya diletakkan di arsip, meski tetap menjadi petugas lapangan pemeriksa pajak. Itu berjalan sampai sekarang. Ketika melawan arus yang kuat, tentu saja da saat tarik-menarik dalam hati dan konflik batin. Apalagi keluarga saya hidup dalam kondisi terbatas. Tapi alhamdulillah, sampai sekarang saya tidak tergoda untuk menggunakan uang yang tidak jelas. Ada pengalaman lain yang masih saya ingat sampai sekarang. Ketika saya mengalami kondisi yang begitu mendesak. Misalnya, ketika anak kedua lahir. Saat itu persis ketika saya membayar kontrak rumah dan tabungan saya habis. Sampai detik-detik terakhir harus membayar uang rumah sakit untuk membawa isteri dan bayi kami ke rumah, saya tidak punya uang serupiah pun.

Saya mau bicara dengan pihak rumah sakit dan terus terang bahwa insya Allah pekan depan akan saya bayar, tapi saya tidak bisa ngomong juga. Akhirnya saya keluar sebentar ke masjid untuk sholat dhuha. Begitu pulang dari sholat dhuha, tiba-tiba saja saya ketemu teman lama di rumah sakit itu. Sebelumnya kami lama sekali tidak pernah jumpa. Dia dapat cerita dari teman bahwa isteri saya melahirkan, maka dia sempatkan datang ke rumah sakit. Wallahu a’lam apakah dia sudah diceritakan kondisi saya atau bagaimana, tetapi ketika ingin menyampaikan kondisi saya pada pihak rumah sakit, saya malah ditunjukkan kwitansi seluruh biaya perawatan isteri yang sudah lunas. Alhamdulillah.
Ada lagi peristiwa hampir sama, ketika anak saya operasi mata karena ada lipoma yang harus diangkat. Awalnya, saya pakai jasa askes. Tapi karena pelayanan pengguna Askes tampaknya apa adanya, dan saya kasihan karena anak saya baru berumur empat tahun, saya tidak pakai Askes lagi. Saya ke Rumah Sakit yang agak bagus sehingga pelayanannya juga agak bagus. Itu saya lakukan sambil tetap berfikir, nanti uangnya pinjam dari mana? Ketika anak harus pulang, saya belum juga punya uang. Dan saya paling susah sekali menyampaikan ingin pinjam uang. Alhamdulillah, ternyata Allah cukupkan kebutuhan itu pada detik terakhir. Ketika sedang membereskan pakaian di rumah sakit, tiba-tiba Allah pertemukan saya dengan seseorang yang sudah lama tidak bertemu. Ia bertanya bagaimana kabar, dan saya ceritakan anak saya sedang dioperasi. Dia katakan, “Kenapa tidak bilang-bilang?” Saya sampaikan karena tidak sempat saja. Setelah teman itu pulang, ketika ingin menyampaikan penundaan pembayaran, ternyata kwitansinya juga sudah dilunasi oleh teman itu. Alhamdulillah.

Saya berusaha tidak terjatuh ke dalam korupsi, meski masih ada tekanan keluarga besar, di luar keluarga inti saya. Karena ada teman yang tadinya baik tidak memakan korupsi, tapi jatuh karena tekanan keluarga. Keluarganya minta bantuan, karena takut dibilang pelit, mereka terpaksa pinjam sana sini. Ketika harus bayar, akhirnya mereka terjerat korupsi juga. Karena banyak yang seperti itu, dan saya tidak mau terjebak begitu, saya berusaha dari awal tidak demikian. Saya berusaha cari usaha lain, dengan mengajar dan sebagainya. Isteri saya juga bekerja sebagai guru.

Di lingkungan kerja, pendekatan yang saya lakukan biasanya lebih banyak dengan bercanda. Sedangkan pendekatan serius, sebenarnya mereka sudah puas dengan pendekatan itu, tapi tidak berubah. Dengan pendekatan bercanda, misalnya ketika datang tim pemeriksa dari BPK, BPKP, atau Irjen. Mereka gelisah sana-sini kumpulkan uang untuk menyuap pemeriksa. Jadi mereka dapat suap lalu menyuap lagi. Seperti rantai makanan. Siapa memakan siapa. Uang yang mereka kumpulkan juga habis untuk dipakai menyuap lagi. Mereka selalu takut ini takut itu. Paling sering saya hanya mengatakan dengan bercanda”Uang setan ya dimakan hantu”
Dari percakapan seperti itu ada juga yang mulai berubah, kemudian berdialog dan akhirnya berhenti lama sekali. Harta mereka jual dan diberikan kepada masyarakat. Tapi yang seperti itu tidak banyak. Sedikit sekali orang yang bisa merubah gaya hidup yang semula mewah lalu tiba-tiba miskin. Itu sulit sekali.

Ada juga di antara teman-teman yang beranggapan, dirinya tidak pernah memeras dan tidak memakan uang korupsi secara langsung. Tapi hanya menerima uang dari atasan. Mereka beralasan toh tidak meminta dan atasan itu hanya memberi. Mereka mengatakan tidak perlu bertanya uang itu dari mana. Padahal sebenarnya, dari ukuran gaji kami tahu persis bahwa atasan kami tidak akan pernah bisa memberikan uang sebesar itu.

Atasan yang memberikan itu berlapis-lapis. Kalau tasan langsung biasanya memberi uang hari Jumat atau akhir pekan. Istilahnya kurang lebih uang Jumatan. Atasan yang berikutnya lagi pada momen berikutnya memberi juga.
Kalau atasan yang lebih tinggi lagi biasanya memberi menjelang lebaran dan sebagainya. Kalau dihitung-hitung sebenarnya lebih besar uang dari atasan dibanding gaji bulanan. Orang-orang yang menerima uang seperti ini yang sulit berubah. Mereka termasuk rajin sholat, puasa sunnah dan membaca Al-Qur?an. Tetapi mereka sulit berubah. Ternyata hidup dengan korupsi memang membuat sengsara. Di antara teman-teman yang korupsi, ada juga yang akhirnya dipecat, ada yang melarikan diri karena dikejar-kejar polisi, ada yang isterinya selingkuh dan lain-lain. Meski secara ekonomi mereka sangat mapan, bukan hanya sekadar mapan.

Yang sangat dramatis, saya ingat teman sebangku saya saat kuliah di STAN.
Awalnya dia sama-sama ikut kajian keislaman di kampus. Tapi ketika keluarganya mulai sering minta bantuan, adiknya kuliah, pengobatan keluarga dan lainnya, dia tidak bisa berterus terang tidak punya uang. Akhirnya ia mencoba hutang sana-sini. Dia pun terjebak dan merasa sudah terlanjur jatuh, akhirnya dia betul-betul sama dengan teman-teman di kantor. Bahkan sampai sholat ditinggalkan. Terakhir, dia ditangkap polisi ketika sedang mengkonsumsi narkoba. Isterinya pun selingkuh. Teman itu sekarang dipecat dan dipenjara.
Saya berharap akan makin banyak orang yang melakukan jihad untuk hidup yang bersih. Kita harus bisa menjadi pelopor dan teladan di mana saja. Kiatnya hanya satu, terus menerus menumbuhkan rasa takut menggunakan dan memakan uang haram. Jangan sampai daging kita ini tumbuh dari hasil rejeki yang haram. Saya berharap, mudah-mudahan Allah tetap memberikan pada kami keistiqomahan (matanya berkaca-kaca).
Sumber: (Majalah Tarbawi Edisi 111 Th. 7/Jumadil Ula 1426 H/23 Juni 2005)
**ya ALLAH berikanlah kami di sini kekuatan untuk selalu menolak kebatilan....Amiin...
**dan selalu dekatkanlah kami di sini dengan kebaikan

Friday, September 22, 2006

...Ketika Media Melupakan Fakta

Jumat, 22 September 2006
Saat istirahat siang abis Jumatan tadi...kunyalakan televisi...
mengikuti perkembangan berita terbaru...
Dan yang masih hangat adalah berita tentang eksekusi mati Tibo Cs.
Terdengar kerusuhan di Atambua, Mamere, dan beberapa daerah lainnya..
Kuganti Channel ke Pacific TV, televisinya Manado...tampak sebuah dialog dengan tema membahas Eksekusi Tibo Cs adalah sebuah pelanggaran HAM.
"..lalu bagaimanakah nasib keluarga yang ditinggalkannya, siapa yang menafkahinya, siapa yang membiayai sekolah anak-anaknya...apakah ini bukan sebuah pelanggaran HAM yang dilakukan Pemerintah?"
Demikian salah seorang narasumber berbicara...dan diiyakan oleh presenter-nya..
lantas...sudah lupakah Media tentang kejadian Poso itu? Sudah tidak berbekaskah gambaran tentang kejadian kerusuhan itu?
Dan apakah mereka melupakan pula?atau pura-pura lupa? Tentang nasib janda-janda yang ditinggalkan suaminya? Orangtua yang kehilangan anak-anaknya? Atau anak-anak yang kehilangan orangtuanya saat itu...? Sungguh rasa perih dan sedih tergambar di raut mereka saksi hidup kerusuhan itu...
Sungguh...
Apakah LSM-LSM yang menentang hal ini yang menganggap sebagai pelanggaran HAM tidakkah berempati terhadap korban kejadian Poso tersebut...?
Semoga kita semua selalu diberi petunjuk-Nya...
Ya Rabb...
Engkaulah Yang Maha Adil...
*sebuah keprihatinan terhadap media dan LSM yang mengatasnamakan HAM

Tuesday, September 19, 2006

Bintang Tujuh

Kuberi titel Bintang Tujuh aja ya...?
*******
Bu Guru yang Galak ngasih PR lagi…Gaswat kalo gak dikerjain…bisa disetrap n diomelin…
Untung ke-Ranggaanku gak terbatas…
Tapi biar Rangga yang penting amanah ya to…?
*******
7 things that scare me:
7 hal yang bikin ngeri...
*1. Kehilangan Kerabat/Sahabat/Saudara yang dekat…
*2. Salah Makan / Salah Warung… (semoga gak kejadian makan makanan gak halal)
*3. Gratifikasi… (ya ALLAH semoga aku kuat untuk menolaknya…)
*4. Menyinggung perasaan orang lain dalam bercanda (sadarkan aku ya ALLAH untuk minta maaf)
*5. Pulang kantor jam 12 malem sendirian… (makanya lebih suka nginep, soalnya banyak orang mabuk di sekitar kost)
*6. Kehabisan Tabungan…
*7. Kehabisan air di dispenser malem hari or pagi hari… (bikin kopinya gimana?)
*******
7 random songs at the moment:
7 lagu yang paling kusuka...
*1. Mengemis Kasih versi SNADA & Aa Gym...
*2. Sendiri-nya Saujana
*3. Iman Mutiara-nya Raihan
*4. Ukhuwah 1 & Ukhuwah 2-nya SP
*5. Mars Nikah-nya GONDES.. (lucu aja lagi...jadi inget temen SMA, Oda gimana kabarmu?)
*6. Kasih Kekasih-nya Hijjaz (Whaatttzzz.....)
*7. I Will Survive – CAKE (kenangan DIKLAT di Jogja..n ternyata di sini juga harus ”I Will Survive”)
*******
7 things that i like most:
7 yang kusuka
*1. Ngopi… (coffe Break) dengan tenang…
*2. Rihlah bareng… (travelling jo)
*3. Gajian…
*4. Ngambil Gambar (Foto) yang Unik & keren (pengen jadi fotografer juga neh…)
*5. Baca Saksi, Sabili, SaHid, BOLA, KOMPAS, dan Manado Post (Tarbawi juga boleh…)
*6. Ditelpon Teman/Sahabat/Saudara
*7. Istirahat Siang (pulang ke kos n …. Zzzzzz 1 jam)
*******
7 important things in my bedroom:
7 yang mesti ada di kamar tidur...
*1. Kipas Angin
*2. Bantal
*3. Kasur
*4. HP merangkap weker
*5. Air Minum
*6. ”memory”, kalo sempet nyoretin sebelum tidur
*7. Obat Nyamuk.. n pengharum Ruang
*******
7 random facts about me (ni kata orang-orang ya...):
7 tentang aku
*1. humoris
*2. kurus
*3. hitam (manis gak ya...)
*4. murah senyum
*5. rajin.. (kata orang-orang sih...)
*6. Sersan (serius-nya santai)
*7. Cakep (Cah KepBumen)
*******
7 things i said the most:
7 yang paling sering aku ucapin
*1. Enak Aja....
*2. Plis Deh...
*3. Muka Stop Jo...(Kalo mau turun pas naik angkot)
*4. Gimana? (ni kalo lawan bicara-nya logat Makasar yg cepet…susye nangkepnya)
*5. Ada Deh…Mo Tau Aja…
*6. Iya Pak…Iya Bu… (Kalo dipanggil senior)
*7. Enggak Ding…. (Klo lagi ngledek orang lain…)
*******
7 important things i plan to do before i die:
7 hal yang kurencanakan
*1. MANDIRI
*2. Nikah (memulai Mitsaqan Ghalidza)
*3. Be Happy Family
*4. Dapet S2 di UGM (Harus perbaiki TOEFL nih)
*5. Punya Toko Buku dan Rumah Baca di Kota kelahiran
*6. Ke Tanah Suci bareng Keluarga
*7. Jadi pegawai yang Amanah…bebas KKN
*******

Saturday, September 16, 2006

Foto Foto Lagi...

















Ngerjain PR Lagi...

ersiapan Menuju Kemenangan

Ngerjain PR lagi…

Kali ini PRnya dari Ibu Andriana...(gak segalak bu Nawa...jadi agak santai neh...)








FAVOURITES
Favourite Color
Sekali biru tetap biru dan hidup biru…
Gak tau alasannya napa…tapi dulu waktu SMP nge-fave ama Ungu-nya Fiorentina, tapi lama-kelamaan ungunya kebiru-biruan…jadi pindah deh ke Biru…tapi tetep ngefans ma Viola Squadra juga loh….
Sebagian besar baju di rumah juga biru, kaos biru, sekarang di tanah baru, Manado…kebetulan Tim sepakbolanya (Persma) berjuluk Badai Biru…n barang2ku di sini banyak birunya juga…sampe sprei n anduk kemarin beli pilih warna biru…nah lho…jangan salahkan aku Ndi kalo samaan….

Favourite Food
Sop…Ayam or Sapi made in MyMom. Plus Tempe Goreng yang digoreng ampe kering (agak gosong malah…pahit+renyah+gurih jadi satu = enak loh…)
Or kalo gak ya Mie Rebus…tetep made in MyMom

Favourite Song
Mengemis Kasih…versi Snada…& Aa Gym… (mendayu-dayu…)

Favourite Movie
Petualangan Sherina…whuahahahaha….ceritanya dulu lagi ngefans juga ama “Sherina”yang lain….

Favourite Sport
Badminton di Jalan deket rumah (Jalan Mangga lebar +/- 4m) kalo ada kendaraan lewat minggir dong…. (tapi itu dulu…tapi sekarang lagi semangat senam “16” biasanya senam di tepi pantai kompleks Marina deket pelabuhan Speedboat yang mau ke Bunaken.

Favourite Day of the Week
Everyday is Favourite Day…tapi mungkin sekarang lebih suka Ahad…senam di Tepi Pantai hehe…

Favourite Ice Cream
Yang warna-warni rasanya…. (Paddle Pop…pelangi? Whuehehehe)
***

CURRENT
Current Mood

Ada keputusan yang sedang kunanti jawabnya…

Current Taste
mmmhhh… lagi bosen katering, jadi kalo makan siang pergi ke RM Surabaya, n kalo malem lagi sering makan Ketoprak depan Studio21

Current Clothes
lebih suka make kemeja lengan pendek…

Current Desktop
blom punya PC di kantor, laptop juga gak punya…

Current Toenail Color
no Toenail lah yaw…emang cowok apaan?

Current Time
WIB apa WITA?14.57 WITA = 13.57 WIB

Current Annoyance
Ketua Tim kerja ku kalo nyuruh2 gak lengkap, setengah2 jadi banyak yang harus dikerjain ulang or malah jadi mubadzir kalo kukerjain...bikin kesel...

Current Thoughts
Mikirin laporan tuh… harus jadi sebelum Mudik hehe..

***
FIRST
First Bestfriend

Saefudit Irawan. Teman SD…6 tahun bersama, maen bersama, momen paling sering bareng kalo pas istirahat pulang ke rumah, makan n beli jajan…pulang sekolah ngemi ayam, sepedaan (boncengan) keliling Kebumen, dll dsb… Terakhir ketemu di alun-alun waktu jalan pagi2…2 tahun yang lalu...

First Crush
Waktu TK.....whua...ama temen TK nyang akhirnya ketemu lagi pas SMP…. Tapi gak pernah jadi... Alhamdulillah... (sekarang anaknya dah merit n punya anak..)
Alhamdulilah lagi....kalo aku jatuh cinta gak pernah sampe jadi...moga cepet2 dipertemukan ama yang bisa langsung jadi

First Movie
Ari Hanggara….nonton sama Ibu waktu kecil (TK/SD ya?) pulang-pergi naik Becak....
First Lie
Whuaaaaaaaaa............udah gak inget...kebanyakan kali ya?
First Music
Lagunya Iwan Fals...(tapi sekarang malah lupa)

LAST
Last Cigarette

Hidup Sehat tanpa Rokok

Last Drink
Coffemix Ice…

Last Car-ride
Shogun-nya Mbak Nur…kupake buat fotokopi…
Tapi yang paling akhir…mikro biru jurusan Wanea-Samrat

Last Crush
Every Day is Love Day...jadi...bingung kan?

Last Phonecall
yang nelpon : Ena…nanyain kamera?

yang kutelpon : Rumah
yang misscall aku : Trio Kwek2...
yang kumiscal : Trio Kwek2 juga..

Last CD Played
MP3 Nasyid yg kubawa dari Kebumen…

***
HAVE YOU EVER
Dated one of your best friends

banyak yang ngajak tapi aku tolak.. ;p

Broken the law
Pas semester 2 kuliah, di Jalan Slamet Riyadi Solo pake motornya Baskoro waktu mau ke McD nawarin sponsor acara Try Out, tapi salah jalur… n...priiittttttt..... ”Selamat Siang....!!!!”

Siang juga Pak...”
Mas melanggar jalur...”
Saya Orang Baru...hihi..”

Been arrested
Pas di Solo itu langsung bayar di tempat jadi gak krasa dihukum….

Skinny dipped
Pertanyaannya kebalik…aku gak bisa jawab…harusnya pertanyaannya kapan aku pernah gemuk?

Kissed someone you don't know
Pertanyaan bodoh….

***

Thursday, September 14, 2006

Secuil Cerita dari Tilamuta


Persiapan Menuju Kemenangan
Adalah sebuah anugerah . Ketika aku diberikan kesempatan menginjak tanah Gorontalo. Tersebutlah sebuah Kabupaten di dalam nya. Kabupaten Bolaemo. Tilamuta ibukotanya.




  1. Rumah Bunga

Mulai masuk Propinsi Gorontalo, (kalo aku membaca di harian Gorontalo Post dijuluki Serambi Madinah), ada sebuah ciri khas di sana. Di depan setiap rumah tatanan bambu/kayu, kalo di Tanah Jawa seperti biasa kita lihat penjual Bensin eceran. Kupikir juga demikian. Namun setelah melihat di depan rumah pasti ada, pikiran itu pun berubah. Dan Mbak Tanty seniorku pun memberitahu.

Itu bukan tempat Penjual Bensin eceran. Tapi Rumah Bunga. Jadi Gubernur Gorontalo ingin agar jika orang melihat rumah bunga di depan rumah, dia berada di wilayah Gorontalo.

Dan emang bener.

Sepanjang perjalanan dari Bone Bolango nyampe Boalemo selalu ada rumah bunga di depan rumah tepi jalan

Mmh..kreatif...

  1. Wajib Jilbab

Ohya, tentang Bumi Serambi Madinah...(Nawa gak percaya...kalo julukannya Serambi Madinah), kupikir wajar. Karena siswa sekolah di sana wajib mengenakan jilbab. Demikian perkantoran pemerintah. Wajib Jilbab juga. Dan yang tidak mengenakannya adalah yang non-Muslim. Jadi terlihat identitasnya.

Namun disayangkan. Jilbab mereka pakai hanya saat jam kerja/sekolah. Selepas itu terserah... Dan kujumpai yang demikian. Itulah realitanya.

Semoga yang tetap mengenakannya diberikan keistiqomahan.

  1. Laut, Gunung, Purnama, dan Bintang

Pernah melihat Laut, Gunung, Purnama, dan Bintang jadi satu? Aku pernah. Dalam perjalanan Boalemo-Pohuwato saat Bulan Purnama. Namun karena mobil cukup kencang, aku nggak bisa mengambil gambarnya. Dan bener2 indah... Subhanallah...

= gambar tempat itu siang hari...


  1. Makan Ikan setiap hari

Pertama kali datang, makan Ikan Doropa (kalo gak salah demikian namanya...) Enak...

Tapi kalo tiap hari makan Ikan? Bosen banget...

So..pernah saking bosennya akhirnya aku malah bikin PopMie aja...

  1. Karaoke? No Way...

Kalo Karaoke...itu ciri khas Bumi Sulawesi Bagian utara kali. Setiap ada acara makan...pasti deh...beraksi tuh penyanyi-penyanyi. Dan sempat2nya nawarin aku nyanyi. Eh, No Way deh... Dan Alhamdulilah...aku masih bisa menghindarinya.


Sebenarnya, masih banyak cerita dari Tilamuta. Namun yang bisa kucuil cuma sedikit. Dan Tilamuta esok... semoga Lampu Merahmu tidak cuma satu...

Saturday, August 19, 2006

Cuilan Memory...







Persiapan Menuju Kemenangan




Silakan Diliat...

Beberapa waktu telah terlewati di Manado...dan kupersembahkan beberapa pic di sini...

Silakan dinikmati...

Maaf, gak banyak owner’s comment

Yang Enam untuk Ngantuk…

Persiapan Menuju Kemenangan

Nah Lho…sebenernya ini yang bikin ribet kalo ngeblog…harus berusaha ngerjain PR… apalagi Ibu Guru-nya galak banget…OK Bu Guru…PR-nya kukerjain apa adanya ya…smoga gak HER…

PR-nya tuh pertanyaannya kira-kira begini….sebutkan 6 tips untuk mengatasi ngantuk ketika kerja di kantor….

N…jreng-jreng-jreng….it’s 6 eR-s Tips :

  1. nge-Coffe Break

Yang ini sudah pasti loh…kalo ngantuk ya Ngopi.. Cuma kalo 1x ngoffe gak mampu menahan kantuk, gantilah metode-nya bukan Coffe Break, tapi jadi Breaking Coffe, metodenya setiap 1 jam sekali (semacam Breaking News), n biar gak bosen kopinya jangan satu macem tapi bervariasi. Misalnya : Jam 7 Kopi Hitam,, Jam 8 Kopi Mix, Jam 9 Kopi Susu, Jam 10 Coffe Cream, Jam 11 Kopi Pahit, Jam 12 Coffe Ice, dst dsb…

Dijamin gak bakalan ngantuk karena tiap 1 jam harus terjaga bikin kopi he2x..

  1. Main Zuma

Tau kan game Zuma yang nembakin bola warna ke kumpulan bola dengan warna yang sama? Nah…selain bikin gak ngantuk karena melatih ketepatan n kecekatan, kita gak ngantuk karena kalo atasan tau, atasan pasti langsung kasih kerjaan lain karena tau kita nganggur…(buktinya nge-game…).

  1. Ngerjain Hal Lain

Ini tips GOKIL… Kerjain aja kerjaan yang bukan kerjaan kita, apalagi kalo sampai disalah-salahin…hasilnya bikin kita gak ngantuk lagi, karena kita bakalan dinasihatin seharian ama bos….

  1. Bersabar…

Sabar…tunggulah jam istirahat (jam 12.00 – 13.00) karena pas jam istirahat kita diperbolehkan keluar…mumpung kos-nya deket..manfaatin buat tidur 1jam, jangan lupa pasang alarmnya…Or lebih aman ajak2 temen, jadi kalo telat bangun ada yang ngingetin…Atau kalo terlambat bangun semuanya paling gak ada teman senasib sependeritaan saat dimarahin bos karena telat masuk kantor…

  1. Atur Strategi

Cari acara keluar…misal motokopi, beli buku, beli alat tulis, or sekedar nyari tabloid…

  1. Tidur Dong…

Tips keenam tips yang paling pamungkas…segera tata dan atur posisi kursi di ruang kerja…dan bergabunglah bersama teman kerja yang lain yang sudah start lebih awal..OK, met istirahat….


Dan sekian episode kali ini…ada yang mau ngerjain lagi PR ini? Sorry, blom punya link banyak.....