Wednesday, February 28, 2007

Teringat Fery Jayanta

MINTA MAAF

Masih ingat dengan banyak seminar yang kita gelar atas nama keadilan?

Masih ingat dengan banyak program kerja yang kita susun demi kemajuan pergerakan?
Masih ingat dengan banyak acara yang kita gelar atas nama masyarakat?

Ratusan peserta dengan yel-yel bergemuruh yang juga kita teriakkan tanpa beban?
Dan kita tahukah?

Pengetahuan yang kita dengan telah mengendap sampai kealam bawah sadar
dan tidak menjadi apa-apa kecuali sedikit dan selebihnya sampah.
Dan pantaskah?

Masyarakat, yang kita eksploitasi penderitaan mereka untuk menyemangati perjalanan sepanjang rute demonstrasi kita itu,
kini masih miskin dan tertindas seperti kemarin.
Kita selalu memanfaatkan penderitaan manusia lain sebagai pembakar semangat kita,
hilang satu ganti lagi..
demi eksistensi gerakan mahasiswa, itu saja,
karena sejujurnya kita tak pernah sekalipun serius berpikir bagaimana mengeluarkan mereka dari himpitan derita yang diproduksi mesin-mesin kejahatan dunia

Kalau salah satu saja dari para pengarang lagu gerakan yang jujur itu tak lupa menulis sebuah lagu lagi untuk mahasiswa,
tentunya akan tercipta lagi sebuah lagu, sebuah ironi baru, untuk Mahasiswa..
berjudul, atau setidaknya bertema khusus tentang kepentingan menjaga eksistensi-alisme mahasiswa
Dan semua masih seperti yang dulu..
Kalaupun masih ingat, itu hanya ingat,
Dan selebihnya tak berarti apa-apa.
Dan Masyarakat..Mahasiswa

Minta Maaf.

Hmm...
Gak sengaja menemukan puisi ini saat browsing blogger. Kenapa trus aku pasang? Karena puisi ini adalah karya Fery Jayanta, salah satu rekan di BEM UNS dulu... dan di Partai ASMARA dulu... yah dulu...
Tapi yang masih aku ingat adalah puisi itu. Puisi yang berjudul minta maaf itu. Entah aku tidak bisa menganalisisnya, apakah puisi itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap lembaga kami, atau kekecewaan antar pribadi. Entahlah, aku bukan orang yang pandai menafsirkan sebuah arti puisi berat seperti ini.
Yang pasti, puisi itu muncul saat Fery undur diri dari organisasi kami beserta beberapa orang rekan yang lain. Itu adalah sikap pribadinya. Sebagai surat terbukakah? Atau sekedar kenangan tulisan tangan? Bukan itu yang dipermasalahkan. Dan jika ada pihak yang membaca bahwa puisi itu adalah refleksi dari kerja "BEM" sebagai penggerak Mahasiswa yang menggunakan penderitaan Masyarakat dalam aksinya...dalam seminar-seminarnya...dalam kegiatan-kegiatannya, dalam demontrasinya.... itu adalah sebuah hak menyatakan pendapat yang harus dihargai. Bahwa ada pihak yang menganggap bahwa gerak mahasiswa saat itu tidaklah menjadi solusi, itu pun patut dihargai. Karena Insya ALLAH semuanya dilandasi niat baik.
Semoga. Semua dilandasi niat baik, baik kaum pergerakan, atau kaum pengamat pergerakan.
Dan doa selalu terpanjat, agar anggapan2 bahwa Mahasiswa hanya menggunakan penderitaan rakyat sebagai tema-tema perjuangannya tanpa menghasilkan suatu output positif sedikitpun adalah salah. Karena, sesungguhnya setiap amalan bergantung daripada niatnya.
Dari Amirul Mukminin Abi Hafs Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu:
Aku mendengar Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mndapatkan sesuai apa yang diniatkan, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang dia niatkan. (HR. Bukhari Muslim)
Dan saya, sebagai pribadi...
kagum pada Fery yang sangat pandai merangkaikan kata demi kata
mengejahwantahkan pemikirannya.
Pintar berdiskusi, Ramah, Murah Senyum
Indahnya Persaudaraan, meski sikap berbeda, namun saat itu hingga kini tak ada permusuhan yang berarti.
Fery, kapan ya kita bisa ketemu lagi
menghabiskan waktu di "Hek"
menghabiskan waktu untuk menulis "buku biru"
Semoga pertemuan memberikan kesempatan kepada kita untuk saling bertukar senyum.

1 comment:

  1. Saya punya kenalan namanya Fery Jayanta, dia memang seorang penyair yang hebat, tapi saya belum yakin apakah dia yang anda maksud

    salam persahabat dari Arif Agus Bege'h

    ReplyDelete