Ceritanya di Bufallow City ada
seorang anak cowok tunggal yang tinggal bersama papinya. Anak ini baik hati dan
lemah lembut walaupun cuma bareng pengasuh saja. Anak itu ditinggal mati
nyokapnya pas melahirkan dia. Sejak itulah papinya jadi amat sangat workaholic sekali
dan memutuskan untuk tidak kawin lagi.
Saat usia 4 tahun, ni anak
akhirnya masuk TK di sebuah TK di Bufallow City, sementara anak² lain sudah
punya sepeda dia masih jalan kaki. Pengasuhnya mengadu ke papinya, "Tuan,
nggak kasihan sama Den Bagus? Masa sepeda nggak punya... apa tuan juga nggak
malu?"
Iya.. nih.. papinya tuh tajir
banget deh. Punya sekian perusahaan.. maka dipanggillah si anak, ditawarin mau
sepeda yang seperti bagaimana merek apa.. dan si anak Cuma bilang,
"Nggak usah repot² Pi, aku
dibelikan bola hitam dan bola putih saja.."
Lho kok gitu? Bingung dong papinya.
"Kenapa bola hitam dan putih?"
"Nggak usah diterangin deh
Pi. Kalau papi punya uang ya.. belikan itu saja. "
Yah, mengingat mereka nggak
pernah ngobrol, jadi papinya nerima² saja. Nggak berminat melanjutkan, maka
dibelikanlah tu anak sepeda generasi terbaru saat itu, yang paling canggih,
plus bola hitam dan bola putih. Bolanya seukuran bola bilyar... namun bisa
memantul seperti bola tenis.
Dua tahun kemudian si anak masuk
SD favorit di Bufallow City. Pas itu musim sepatu roda. Sekian lama pengasuh
perhatikan, ni anak kok nggak minta² dibelikan sepatu roda sama papinya. Sore²
cuma duduk saja. Sepedanya yang dibeli pas TK juga sudah ditaruh di gudang.
Sudah nggak musim.
Pengasuhnya laporan pandangan
mata dong ke tuannya hingga si anak dipanggil lagi. "Nak, kamu mau
dibelikan sepatu roda seperti temen² kamu? Kok nggak bilang² papi. Nggak
masalah cuma beli sepatu roda saja..."
Si anak bilang, "Nggak Pi, tapi
kalo papi mau beliin aku, belikan saja bola hitam dan bola putih lagi. Bola
hitam dan bola putih yang dulu sudah rusak.. dibelikan lagi saja ya.. nggak
usah beli sepatu roda. Lagian lebih murah bola kan Pi?"
Ye.. si papi geram dong. Ni anak
meremehkan papinya sendiri, atau sok merendah? So, tetap si papi belikan sepatu
roda, plus bola hitam dan bola putih.
Selang beberapa tahun, ni anak
masuk sudah SMP. Dia masuk SMP favorit di Bufallow City. Cerita sama terulang.
Sekarang temen²nya musim rollerblade. Tren baru. Sementara sore hari, dia masih
setia sama sepatu rodanya.
Pas bokapnya pulang dari luar
negeri dan melihat anaknya doang yang pakai sepatu roda, si papi malu banget.
Gila, rumah gedong, perusahaan banyak, keluar negeri terus... eh anaknya
ketinggalan jaman. Tanpa nanya ke anaknya, si papi langsung deh berniat beliin
si anak ini rollerblade.
Besoknya, di kamar anaknya sudah
ada sepasang roller blade baru dengan note: "Biar kamu nggak malu".
Eh Malamnya di ruang kerja
papinya ada note balasan: "Pi, kok nggak belikan bola hitam dan bola putih
saja? Aku lebih suka itu."
Weleh, si papi pas liat note itu
dongkol tambah bingung. Apaan sih istimewanya bola hitam dan bola putih? Memang
bisa bikin die beken atau nge-tren? Besoknya dan besoknya lagi si papi
ber-kali² menemukan note itu... hingga dia nggak tahan dan membelikan anaknya
bola hitam dan bola putih untuk kesekian kalinya. Bener, setelah dapat tu bola,
si anak nggak merongrong papinya lagi.
Pas SMA di SMA favorit Bufallow
City, SMAnya ini jaraknya rada jauh dari rumah. Si anak masih ber-bis-ria,
temen²nya sudah ada yang bawa motor dan mobil ke sekolah. Suatu hari, tumben
papinya di rumah, si anak pulang diantarkan temannya yang mau ditebengin.
Papinya malu banget. Masa cuma
untuk anak satu nggak bisa belikan mobil? Maka ditawarin anaknya. Si anak
menolak dengan alasan mobil kurang praktis, lagian ingin bola hitam bola putih
saja.
Si bapak nggak terima penolakan.
Karena anaknya sudah gede, bisa berunding. Akhirnya hasil perundingan
deal. Keputusannya adalah si anak
dibelikan motor plus bola hitam dan bola putih tentunya. Dan si bapak kesel
juga dong. Sudah berapa tahun dia beberapa kali belikan dua macem bola itu
tanpa tahu kenapa. Tapi si anak nggak ada keinginan dan kemauan mengasih tau
sih.
Dan tiga tahun kemudian tibalah
masa kuliah si anak. Si Anak ketrima di jurusan favorit di sebuah PTN di Bufallow
City. Karena senang dan bangga masuk PTN CJDW, si anak dikadoin mobil oleh si
papi. Tapi sampai beberapa bulan si anak masih naik motor saja.
Kuliah, pacaran, naik motor saja.
Pacarnya juga bingung, kan dia punya
mobil? Ditanya sama pacarnya, dijawab, habis papi nggak belikan bola hitam dan bola
putih. Nggak ngerti anak sendiri sih!
So, pas makan malam bersama, si pacar
bilang sama papi, kenapa si om nggak belikan bola hitam bola putih?
Si papi sebenarnya sensitif sama
para bola itu.. huh.. sampai pacar anak gue nyuruh²... ditanya dong kenapa. Si
pacar bilang kalau mobilnya nggak akan dipakai selama nggak dikasih bola itu
juga.
Papi bingung dong, di kamar
anaknya sudah segitu banyak bola hitam bola putih. Buat apa sih, pikir papi.
Tapi demi gengsi, anak orang lho yang nanya, maka besoknya sudah ada bola hitam
bola putih di kamar buat anaknya.
Suatu hari anaknya jalan jalan bawa
mobil, sama pacarnya. Yah, namanya anak muda, pas lagi di jalan, si pacar nyium
dia en dia jadi grogi dan akhirnya terjadi kecelakaan tunggal!!! Segera
dibawalah ke rrumah sakit. Si papi juga ditelpon sama rumah sakitnya.
Tabrakannya parah. Mereka berdua nggak ada yang pakai seatbelt, yang cewek mati
seketika dan ni cowok sudah sekarat.
Si papi datang ke RS CJDW:
"Bagaimana dok, anak saya?"
Dokter (dengan tampang empati penuh
duka cita): "Maaf pak, kami tidak dapat berbuat banyak.. sepertinya memang
sudah waktunya... sebaiknya sekarang bapak manfaatkan waktu terakhir.."
Perlahan si bapak masuk, nyamperin
anaknya. "Pap, maafin saya.. nggak hati² bawa mobilnya.."
si anak juga nangis karena
pacarnya nggak tertolong. Si papi nenangin dia... akrablah dua manusia itu
beberapa saat. Hingga si papi beranggapan ini saat terakhir. Dia ingat
penasaran dia tentang kenapa si anak selama ini selalu minta bola hitam bola
putih.
"Nak, maafin papi selama ini
yang selalu sibuk.. kamu jadi kesepian.. maafin papi, nak. Nggak sempat... “
Anaknya menjawab, "Nggak
apa-apa Pi, saya ngerti kok.. Cuma sempat kesel kalau papi punya uang lebih
malah belikan yang macem²... Saya cuma minta bola hitam dan bola putih saja
kan?"
Si papi rasa timing-nya tepat
nih, "KENAPA SIH KAMU SELALU MINTA BOLA HITAM BOLA PUTIH... ADA APA DENGAN
BOLA² ITU?"
(pembaca juga penasaran ya..?)
Si anak menjawab dengan
ter-patah² dan susah banget, habis sudah sekarat dan masanya sudah hampir
sampai..." sebab Pi... saya..." *hep* Kepalanya rebah dan nafasnya
hilang. Si anak sudah meninggal sebelum kasih tahu papinya.
(pembaca masih juga penasaran kan..?
ikuti jawabannya setelah English Version di bawah ini)
----- English Version-----
There is this boy, born to be a
genius. His father dotes him a lot. During Kindergarten 1, he got the best
results in class.
So the father ask him: "What
do you want as a present?" And the kid answers: "I want two ping pong
balls!" then the father bought him the two ping pong balls.
This happens again in
Kindergarten 2. In Bufallow City Elementary School, the kid is top of the class
again from Elementary 1 to Elementary 6.
Every year, the son would ask for
two ping pong balls as a present for his achievements.
(I don't think the father can
take it anymore).
Anyway, in college years, the
genius again got to be the top student in the whole school.
So his father ask again:
"What do you want as a reward?"
Again, his son wants two ping
pong balls. It happens again in year 2. This time, the father suspected that something
is wrong with his son. How come every-time always want ping pong balls... How
weird...
In Bufallow City University, his
son got a school scholarship award for best results, and he again ask for two
ping pong balls from his dad.
His father pull his own white
hair and says: my son, haven’t you got enough, what so good about ping pong
balls? Next time buy you the whole ping pong factory! But now, I will buy you a
car. So the son got a Ferrari.
The next coming year, during the
exam period, his son had with a car accident. However, he won’t give up and
stills continue to study in the hospital. This time, he scores the highest
again.
His dad came to visit him and
ask: "What do you want this time?"
His son smiled and said: "I
still want two ping pong balls."
His father says:
"Sure!" and a tear drop from his eyes.
Suddenly, his dad expression
changed and shouted at his son in front of everybody who came to visit him.
$%^&*$%&@#
His son ask him to cool down and
told him the reason. "Dad, all these years actually, I wanted ping pong balls
was because... “
Before he could finish, he lays
quietly on the bed, he died.
There was no breath, no
heartbeat. Even the doctors couldn't save him.
Guess what the reason for the
Ping pong balls. Don't cheat, the answer is next. Don't peek, see whether you
are correct.
------------------------------------------------------
Nah, si papi saja yang sudah
hidup bareng anaknya nggak tahu...
Apalagi saya yang cuma copas cerita
ini?
BAGAIMANA? Tabokin aja yang pertama kali bercerita....