Thursday, October 05, 2006

Merantau itu Indah

Merantau itu Indah

Salah satu ciri orang yang berakal dan berbudaya adalah tidak akan tinggal seterusnya di satu tempat. Meninggalkan tempat tinggalnya untuk mengembara itulah bagian dari istirahatnya.

Pergilah engkau dengan penuh keyakinan! Niscaya akan engkau temukan pengganti semua yang engkau tinggalkan.Bekerja keraslah karena hidup akan terasa nikmat setelah bekerja.

Sungguh, aku melihat air yang tergenang dan berhenti, memercikkan bau yang tak sedap. Andaikan saja ia mengalir, maka akan terlihat bening dan sehat. Sebaliknya jika engkau biarkan air itu menggenang maka ia akan mengeluarkan bau tak sedap.

Singa hutan dapat menerkam mangsanya setelah ia tinggalkan sarangnya
Anak Panah tak akan mengenai sasarannya jika tak beranjak dari busurnya

Andaikan mentari berhenti selamanya di tengah langit,
niscaya umat dari ujung barat sampai ujung timur akan bosan kepadanya.

Emas bagaikan debu, sebelum ditambang.
Sedangkan pohon cendana yang masih tertancap di tempatnya tak ubahnya seperti pohon untuk kayu bakar.

Jika engkau tinggalkan tempat kelahirnamu, engkau akan temui derajat mulia di tempat yang baru dan engkau bagaikan emas yang sudah terangkat dari tempatnya.

Pergilah merantau untuk mencari kemuliaan karena dalam perjalanan itu ada lima kegunaan, yaitu: menghilangkan kesedihan, mendapatkan penghidupan, mendapatkan ilmu, mengagungkan jiwa, dan dapat bergaul dengan orang banyak.


(Imam Syafi’i)

Itulah salah satu cara Imam Syafi’i bersyair. Jadi Temans, mari kita ambil hikmahnya :


Menghilangkan Kesedihan
Sebelum ada di tempat baru, kita biasanya kena bad perception, ! Dengan merantau Insya ALLAH akan mendapatkan kegembiraan beraneka ragam. Misalnya persepsi kita itu ternyata salah, kenyataan sebenarnya tidak seburuk persepsi kita.
Atau ternyata kesulitan sebelum merantau yang kita anggap sangat berat terasa ringan dan tak ada artinya saat berjumpa dengan banyak orang yang jauh lebih sulit namun mereka lebih bersemangat.
Dan Kita pun merasa terobati

Mendapatkan Penghidupan
Salah satu faktor pikologis yang membantu kita. Kita akan terpacu untuk bekerja lebih keras untuk mendapatkan penghidupan di tempat baru.

Mendapatkan Ilmu
Banyak ilmu yang akan kita dapatkan sebab di tempat baru kita juga akan menjumpai banyak guru baru. Dan kita bisa berguru pula pada hinaan, pujian, makian, orang pandai, orang bodoh, dan orang sok pandai.
Ambil yang baik dan berguna untuk dirimu, tinggalkan yang buruk.

Mengagungkan Jiwa
Ketika Sahabat Abdurrahman bin Auf merantau dari Makkah ke Madinah, beliau dipersaudarakan dengan konglomerat Sa’ad bin Rabi’ dan ditawari kilau kemilau harta. Abdurrahman bin Auf yang juhud, wara’, jujur, dan baik akhlknya tidak serta merta menerima tawaran itu. Hanya satu permohonannya, tunjukkan jalan menuju ke pasar. Akhirnya Beliau menjadi konglomerat yang sukses.

Bergaul dengan Banyak Orang
“Hai Manusia, sesungguhnya, kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal” (QS Al Hujurat [49] :13)
Kita akan bergaul dengan banyak orang dari bermacam-macam suku dan bangsa, dan mengenal aneka karakternya, positif maupun negatif.

Ayo merantau, jangan sampai dari lahir sampai mati berada di tempat yang sama, Kurang Keren Ah…!!! Bagaimana pendapatmu?


*dicukil dari buku “Hidup untuk Hidup”, Masrukhul Amri – DarMIZAN : 2004

No comments:

Post a Comment