Wednesday, June 13, 2012

Suara Hati Presiden untuk Seorang Menteri

Kepada Mentriku
| Gerangan kekurangan itu ada pada saya sehingga makin sulit bagi saya memahami dirimu.
Kepada Mentriku
| Saya amat sedih, ingin rasanya menumpahkan kegalauan ini pada butir-butir air mata tangis sembari berkata,"Sungguh amat dungu saya. Kesabaran itu mengapa begitu cepat pergi laksana debu di atas kaca; hilang diterpa angin."
Kepada Mentriku
| Saya masih ingat, komitmen yang terucap itu.
Kepada Mentriku
| Saya masih ingat, janji yang terlontar itu.
Kepada Mentriku
| Saya masih ingat, letupan semangat itu.
Kepada Mentriku
| Saya masih ingat, itu semua....

*dikutip dari coretan seorang Presiden di Solo, 19 Mei 2004

No comments:

Post a Comment