Wednesday, May 26, 2010

daftar hadir kosong remunerasi harus dipotong....

Baru-baru aja terjadi peristiwa heboh di Perwakilan Body Checker Finance (BCF) sini karena temuan pemeriksaan (apa pengawasan?) Tim dari Itama (Inspektorat Utama). Temuan yang bikin heboh itu mengenai daftar hadir pegawai yang banyak bolongnya (tidak ditandatangani) namun di rekapitulasi tercatat hadir. Tim Itama (TIT) mengangkat hal tersebut menjadi temuan, hasilnya banyak yang kena TGR karena menurut TIT kalo tidak tanda tangan ya tidak hadir. Dan TIT menghitung kalo daftar hadirnya bolong 1 (baik pagi, siang, dan malam) berarti remunerasi yang diterima seharusnya dipotong 1% untuk setiap hari yang bolong. kalo sehari bolongnya 3x ya 3%. Analisa perhitungan itu menghasilkan data perhitungan remunerasi pegawai yang seharusnya dipotong ada yang sampai 2 juta karena bolongnya ampe berbulan-bulan. Dan sebagian besar pegawai antara 100 rb - 1 juta. Rrruuaaarrrrr Biasaaaaa......... Trus kelanjutannya???
Dari para pegawai berharap temuan tersebut tidak diberi rekomendasi untuk pengembalian uang ke kas negara. Kenapa??? Karena TIT harus mencari penyebabnya kenapa bisa daftar hadir bolong begitu banyak???? Saya sebagai saksi hidup mau ngasih alesannya neh:
  1. Harus di cek terlebih dulu apakah sistem presensinya yang tidak memadai atau memang benar2 pegawai yang tidak tanda tangan daftar hadir tidak berangkat;
  2. Daftar Hadir tidak diantar ke masing-masing ruangan oleh Sub Bag SDM;
  3. Tidak ada mekanisme konfirmasi dari Sub Bag SDM jika ada daftar hadir yang kosong, apakah orangnya benar tidak hadir atau sedang tugas atau kelupaan;
  4. Masa iya sih kalo benar pegawai tidak hadir sampai 30 hari atau berbulan - bulan tidak ditegur sama atasan langsungnya???
  5. TIT apa tidak memperhatikan kemungkinan2 tersebut di atas??? kalo memang memaksakan temuan demikian ya berarti gak ada sisi kemanusiaannya tuh... hehehe...
  6. Tugas TIT adalah pengawasan bukan pemeriksaan... dampak dari pengawasan rekomendasinya adalah pembinaan.... (apakah TIT sudah melakukan pembinaan???)
Wah udah ah ntar kebanyakan, tolong teman-teman di Itama pahami lagi dong kondisi-kondisi di atas apa sebenernya penyebabnya, supaya rekomendasi yang disampaikan besok benar-benar menghilangkan penyebabnya. Kan udah pernah dapet diklat kalo tujuan rekomendasi itu menghilangkan sebab. Kalo sebabnya dah ketemu yang sebenarnya, pasti rekomendasinya OK.
Salam Hangat dari Gorontalo.... !!!
*untungnya sekarang dah pake handkey, jadi yang bolong ya memang yang telat hehehe....*

No comments:

Post a Comment