Mimpi dalam mimpi adalah kondisi ketika seseorang merasa bangun dari tidur namun sebenarnya hanya terbangun di dalam mimpi yang lain. Mereka merasa terjaga saat sedang bermimpi. Seperti yang telah disebutkan, istilah medis untuk ini adalah false awakening (kebangkitan palsu). Kondisi ini akan membuat kesadaran seseorang muncul ketika sedang tidur. Mereka yang mengalaminya bisa merasa kebingungan karena mimpi dalam mimpi tersebut terasa nyata.
False awakening dibedakan menjadi dua:
- False awakening tipe 1 merupakan keadaan mimpi di mana tidak ada hal istimewa yang terjadi atau layaknya melakukan kegiatan sehari-hari seperti bangun, mandi, dan membuat kopi.
- False awakening tipe 2 merupakan keadaan mimpi buruk yang melibatkan gambaran atau perasaan menakutkan sehingga timbul ketegangan dan kecemasan.
False awakening tergolong umum dan bisa dialami oleh siapa saja. Meski demikian, gejalanya sendiri tetap dapat bervariasi untuk masing-masing orang. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami false awakening lebih mungkin mengalami gangguan tidur di fase REM lainnya juga.
Lalu apa kaitannya dengan lucid dreams? Ketika mengalami lucid dreams, Anda menyadari bahwa Anda sedang bermimpi. Pengetahuan ini memungkinkan Anda untuk mempertahankan kendali atas lingkungan, bahkan mengubah arah mimpi. False awakening terkadang bisa menjadi mimpi yang jelas, terutama jika Anda mulai memperhatikan detail tertentu yang sedikit berbeda dari kenyataan. Misalnya, posisi perabotan kamar yang tidak sesuai tempat biasanya.
Penyebab Mimpi dalam Mimpi
Sampai saat ini para ahli belum menyebutkan secara pasti apa penyebab seseorang mengalami mimpi dalam mimpi atau false awakening. Namun, pengalaman tidak biasa ini sering kali dihubungkan dengan gangguan tidur REM.
Beberapa penyebabnya adalah:
- Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea
- Antisipasi berlebih atau mengetahui Anda harus bangun lebih awal karena alasan tertentu
- Kebisingan dan gangguan lain yang mengganggu tidur tanpa membangunkan Anda sepenuhnya
- Stres dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat berdampak pada tidur
Apakah Mimpi dalam Mimpi Berbahaya?
Pengalaman ini dapat menunjukkan kualitas tidur seseorang, khususnya di fase REM, yang buruk. Para peneliti telah memperhatikan bahwa false awakening sering terjadi ketika orang tidur dengan mengantisipasi sesuatu yang membuat stres. Artinya, orang yang tidur dalam kondisi tidak tenang lebih mungkin mengalami false awakening karena mereka tidak dapat bersantai sepenuhnya ketika tidur.
Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir berlebihan ketika mengalami false awakening. Menurut para ahli, hal tersebut tidak berbahaya kecuali pada level yang berlebihan seperti false awakening tipe 2 dan telah mengganggu kehidupan sehari-hari.
Jika ingin mengurangi atau mengatasi false awakening, beberapa yang bisa dilakukan adalah menjaga kualitas tidur seperti:
- Membuat jadwal tidur dan bangun yang teratur
- Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur
- Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman
- Jaga badan dan pikiran agar lebih rileks sebelum tidur
- Terapkan hidup sehat dan kelola stres
Nah, itulah berbagai hal yang perlu Anda ketahui terkait fenomena mimpi dalam mimpi. Untuk meminimalisir ini, Anda bisa mulai dengan membangun lingkungan tidur yang nyaman seperti menggunakan kasur busa Royal Foam yang berkualitas. Jangan lagi terlalu khawatir, namun pastikan tetap waspada dan konsultasi ke tenaga profesional jika kondisinya terus memburuk.